TASLABNEWS, ASAHAN -Ternyata banyak pedagang buah yang digusur Satpol-PP untuk dipindahkan ke pasar buah di Jalan Panglima Polem, Kisaran yang tidak dapat lapak jualan.
Para pedagang juga mengeluhkan minimnya omzet penjualan di pasar buah tempat mereka sekarang berjualan.
Para pedagang seperti A boru Saragih, Senin (1/11/2021) yang meminta kepada Bupati Asahan melalui dinas terkait untuk mencari solusi agar dagangan mereka bisa laku seperti saat berjualan di dekat sekolah Diponegoro Kisaran.
Saat dikonfirmasi awak media di Bupati Asahan H Surya Bsc yang didampingi Kadis Kominfo Asahan H Rahmad Hidayat SSTP mengatakan, itu bukan penggusuran tapi dipindahkan ketempat pasar buah yang disediakan pemerintah dan saya akan hubungi Kasatpol-PP.
Rahmad menjelaskan, pedagang buah yang di Jalan Tengku Umar ditertibkan dan dipindahkan ke pasar buah yang disediakan pemerintah karena lapak pedagang buah memakan ruas jalan dan mengganggu hak para pengguna jalan.
“Untuk teknis penempatan kios (Lapak) langsung koordinasi ke-Dinas Koprindag Asahan,” jelasnya.
Pantauan wartawan di pasar buah Jalan Panglima Polem, para pedagang banyak yang berjualan di depan pasar buah karena mereka tidak dapat kios (Lapak).
Zulham warga Jalan Balam Gambir Baru, Lufita Br Sitohang warga Sideorejo, B Sinurat warga Jalan Pramuka mengatakan, aspirasi mereka selaku pedagang tidak didengar.
“Kami bukannya nggak mau pindah tetapi kalau kami berjualan di pasar buah itu pasti tidak layak karena tempat lapaknya sempit 1 x 1 meter. Manalah cukup untuk tempat buah-buahan yang dijual, dan pembeli pasti sepi,” keluh Zulham.
“Lihatlah saya berjualan di depan pasar buah karena saya tidak dapat lapak didalam, lapak didalam sudah penuh serta sampai sekarang upaya pemerintah belum ada untuk kami,” ungkap Zulham.
Ditempat yang sama Lufita Br Sitohang yang juga pedagang buah menyampaikan, semenjak ia berjualan disini omset kami berkurang drastis, biasanya omzet nya per hari Rp4 juta sekarang per hari Rp100 ribu. (Edi/Syaf)