TASLABNEWS, ASAHAN-Suatu kebanggaan bagi warga Kabupaten Asahan. Salah seorang putra terbaiknya yakni Prof Dr Iskandar Muda SE MSi Ak CA CRP CSRA CSRS IPSAS CPA meraih jabatan guru besar di Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.
Hal ini berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 59368/MPK.A/KP.05.01/2021 yang ditandatangani oleh Bapak Nadiem Anwar Makarim tentang Kenaikan Jabatan Akademik/Fungsional Dosen bahwa Prof Dr Iskandar Muda, SE MSi Ak CA CRP CSRA CSRS IPSAS CPA terhitung mulai tanggal 01 September 2021 dinaikkan jabatannya menjadi Profesor/Guru Besar dalam bidang Ilmu Akuntansi Sektor Publik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sumatera Utara.
Berdasarkan hal tersebut maka Rektor Universitas Sumatera Utara Bapak Dr. Muryanto Amin SSos MSi, Kamis, 11 November 2021 di Auditorium Universitas Sumatera Sumatera Utara mengkukuhkan jabatan Guru Besar saudara Iskandar Muda dengan judul pidato pengukuhan ”PERANAN LOW CARBON ECONOMY DALAM FORMULASI MODEL DANA BANTUAN KEUANGAN PROVINSI PADA KABUPATEN KOTA”.
Pidato tersebut dilatarbelakangi oleh pemanasan global dan perubahan iklim dapat mengubah kondisi ekonomi baik dinegara maju maupun dinegara berkembang akan berdampak terhadap ketidakstabilan keuangan dan volatilitas pengembalian yang lebih besar yang menimbulkan penggerusan asset yang cukup besar. Secara khusus asset berbasis energy bahan bakar fosil dapat mempengaruhi stabilitas keuangan, harga saham dan stabilitas system perbankan.
Salah satu cara untuk menghindari gangguan tersebut adalah dengan menggunakan kebijakan fiskal, moneter, dan iklim yang memungkinkan kelancaran transisi ke ekonomi rendah karbon atau disebut Low Carbon Economy (Chen and Yixuan, 2021, Sabbaghnia et al., 2021 and Zhang et al., 2021).
Pemerintah Indonesia sendiri menanggapi fenomena tersebut dengan lahirnya kebijakan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2021 mengusulkan penerapan pajak berdasar tingkat polusi untuk kendaraan bermotor (carbon tax). Langkah pemberlakuan carbon tax ini sebagai salah satu upaya mencapai target penurunan emisi sebesar 29 % pada tahun 2030.
Carbon tax punya kemungkinan akan mengubah mekanisme perpajakan kendaraan. Selama ini pajak kendaraan dihitung dari besar atau kecilnya silinder mesin, model, serta kegunaan. Carbon tax akan diatur dalam program low carbon emission vehicle (LCEV). Apabila kebijakan tersebut diterapkan maka akan memberikan efek positif pada pasar keuangan dan akan membaiknya kebijakan fiscal khususnya pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Selain itu kebijakan tersebut akan mendorong efisiensi energy terbarukan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menghindari jebakan kemiskinan baru yang disebabkan oleh bencana iklim. Pemerintah Provinsi sendiri juga diharapkan berperan mendukung kebijakan rendah emisi karbon pada kendaraan yang ada dengan menerapkannya pada model Alokasi Bantuan Provinsi yang setiap tahun dibagikan kepada Kabupaten/Kota di Sumatera Utara.
Selain itu beliau adalah Dosen Tetap Prodi Magister Akuntansi (M.Si) dan Program Doktor (S3) Ilmu Akuntansi USU dan juga S3 Ekonomi Syariah, FEBI UIN Sumatera Utara.
Beliau dilahirkan di Tanjung Balai, Asahan, 05 Juli 1976 dari pasangan H. Muhammad Yasir Damanik 9pensiunan Dinas Pengairan Asahan) dan almarhumah Hj. Ummi Kalsum Sinaga (Guru Agama Islam di Kisaran). Beliau menyelesaikan pendidikan SD Negeri 010094 di Kisaran, Asahan Tahun 1989. Lulus Madrasah Tsanawiyah Pesantren Modern Daar Al Uluum di Kisaran tahun 1992, Lulus Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 di Medan tahun 1995. Lulus UMPTN tahun 1995 pada Prodi S1 Jurusan Ekonomi Pembangunan dan pindah ke Jurusan Akuntansi Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh tahun 1995 dan diselesaikan pada bulan November, 1999. Menyelesaikan studi program S2 Magister Sains (M.Si) Ilmu Akuntansi pada Universitas Padjadjaran Bandung, Jawa Barat (Juni, 2002) dan selesai mengikuti Program Doktor Ilmu Akuntansi USU (Oktober, 2015).
Beliau juga aktif pada organisasi profesi seperti Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Ikatan Sarjana Ekonomi Iindonesia (ISEI), Institue of Certified Sustainability Practioners (ICSP) Netherland dan International Public Sector Accounting Standards (IPSAS), USA. Adapun prestasi yag diraihnya yaitu peraih Penghargaan Peneliti Produktif No.1 USU Tahun 2017. Juara Aplikasi Laporan Keuangan Desa pada Competition of Public Sector Innovation (COPSI), Universitas Terbuka, Jakarta, Oktober 2020 dan penulis terbanyak ke 2 Bidang Social Science Humanities and Art pada pangkalan data di Scimago, Scopus per September 2021.
Selain aktif sebagai pengajar, beliau juga aktif sebagai peneliti, mentoring BIMTEK dan praktisi akuntan pada Kabupaten Kota di Sumatera Utara. Email : iskandar1@usu.ac.id. Beberapa risetnya sudah diterbitkan pada jurnal nasional dan jurnal internasional yang terindex dan Hak Kekayaan Intelektual yang listing di Google Playstore. (Syaf)