TASLABNEWS, ASAHAN- Beredar informasi dikalangan kepala dinas bahwa vocher/pokok pikiran (pokir) anggota DPRD Asahan turun drastis dari Rp1 miliar lebih jadi Rp300 juta.
Akibatnya, dalam rapat paripurna pembahasan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (PAPBD) para anggota dewan mempersulit para kepala dinas.
Hanya saja hal itu dibantah Ketua DPRD Asahan Baharuddin Harahap, Selasa (26/10/2021).
Sementara informasi yang diperoleh taslabnews, saat ini para kepala dinas (kadis) di Asahan sedang suntuk. Karena di rapat paripurna mereka (kadis) dipersulit.
Hal ini karena anggaran untuk vocher/pokir anggota DPRD diturunkan drastis.
Sejumlah kadis yang sengaja namanya dirahasiakan membenarkan soal adanya pokir anggota DPRD di instansi yang mereka pimpin.
Sementara sejumlah anggota DPRD Asahan yakni Jansen Hutasoit, Parlindungan Purba, Ilham Sarjana enggan menjawab saat dikonfirmasi terkait masalah itu.
Sekwan DPRD Asahan Syahrul Efendi Tambunan mengaku masalah pokir bukan gawean sekwan. Hal itu merupakan subtansi pekerjaan dewan dan hanya anggota dewan yang tahu besarannya.
“Masalah pokir gak gawean kita itu wo..substansi perkerjaan dewan itu..gak tau kita soal besaran pokir…ke anggota dewannya langsung lha wo,” ucapnya.
Terpisah anggota DPRD ASAHAN Handi Arfan mengaku nggak tahu soal masalah itu.
“Mak belum tau aku bah saudaro,” ucapnya.
Sedangkan Ketua DPRD Asahan Baharuddin Harahap mengaku bahwa di DPRD tidak ada membahas itu.
‘Saya nggak tahu tentang itu. Info itu dapat dari mana. Karena di DPRD nggak ada bahas itu,” ucapnya. (Syaf)