TASLABNEWS, ASAHAN- Sejumlah oknum Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Asahan mengaku kegiatan Bintek yang digelar APDESI dan PAPDESI tidak ada manfaatnya dan hanya menghabiskan anggaran saja.
Itu dikatakan sejumlah kades yang memohon namanya jangan dipublikasikan ke media kepada wartawan, Senin (11/10/2021).
Dimana setiap peserta Bintek harus bayar Rp5 juta per orang (perangkat desa) untuk setiap kegiatan Bintek. Sementara dalam setahun ada 30 kali kegiatan.
“Nah bayangkan jika setiap desa mengirim 2 atau 3 orang perangkat desa, setiap orang bayar Rp5 juta. Berarti tiap desa harus mengeluarkan Rp10 juta sampai Rp15 juta untuk setiap satu kali kegiatan bintek. Terus jika setahun 30 kali kegiatan bintek, berarti setiap desa harus mengeluarkan Rp300 juta sampai Rp450 juta untuk biaya Bintek,” ucap kades berinisial S diamin kades lainnya.
Masih menurut S, akibat banyaknya anggaran yang dikeluarkan untuk biaya Bintek, membuat penggunaan dana desa tidak bisa maksimal dikelola untuk memajukan dan membangun desa.
“Apa yang mau dibangun jika dana untuk binteknya sampai ratusan juta. Akan lebih bagus jika dana untuk mengikuti bintek itu digunakan untuk membangun irigasi persawahan, jalan dan lainnya,” tambahnya. (Edi/Syaf)