TASLABNEWS, ASAHAN- Akibat rajinnya pelaksanaan Bintek yang digelar APDESI dan PAPDESI, membuat sejumlah Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Asahan terlilit hutang dengan rentenir.
Pasalnya, anggaran desa belum dicairkan, namun mereka dipaksa untuk mengikuti Bintek. Jika tidak ikut Bintek, akan dicari kesalahannya.
Akibatnya, sejumlah kades terpaksa meminjam uang ke rentenir dengan bunga 10 hingga 15 Persen dari harga pinjaman.
“Ngeri lah pokoknya. Gak ikut Bintek dicari-cari kesalahan kami. Padahal anggaran desa belum cair. Terpaksa lah minjam ke rentenir yang bunga pinjamannya mencekik leher,” ucap sejumlah kades yakni S, K dan A kepada taslabnews, Rabu (14/10/2021).
Masih menurut para kades tersebut, dalam setahun pelaksanaan Bintek bisa sampai 20 kali bahkan 30 kali.
“Nah ini dengar kabar akan ada lagi Bintek. Makanya sudah pening lah kepala kami. Sikit-sikit Bintek,” ucap mereka. (Edi/Syaf)