TASLABNEWS, ASAHAN-Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Asahan Drs John Hardi Nasution MSi mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor), Monitoring dan Evaluasi Perkembangan Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara (Provsu) secara virtual di Command Center Kantor Bupati Asahan, Kamis (09/09/2021).
Dalam kegiatan tersebut, sekda didampingi Kepala BPBD Kabupaten Asahan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Asahan, Kepala Dinas Koperasi dan Perdagangan Kabupaten Asahan, Kasatpol PP Kabupaten Asahan dan Kepala Bagian Ekonomi Setdakab Asahan.
Pada kegiatan ini Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyampaikan secara langsung perkembangan dan penanganan covid-19 di Sumatera Utara Kepada pimpinan rapat yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Dr. (H.C.) Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A., M.M.T, dimana pada saat ini di Sumatera Utara kasus aktif telah menurun dari 23,57 % menjadi 19,51 % dan tingkat keterisian Rumah Sakit cenderung menurun (BOR 29,61%) dibawah ambang maksimal WHO yakni 60%.
Selanjutnya beliau menyampaikan, target vaksinasi di Sumatera Utara sebanyak 11.419.559 orang, telah direalisasikan untuk Dosis I : 2,6 juta orang (23%), Dosis II : 1,6 juta orang (14%) dan Dosis III : 24,715 juta orang (34,78%). Untuk status PPKM sendiri, di Provsu ada 3 Kabupaten/Kota yang berada pada PPKM level 4, 17 Kabupaten/Kota yang berada pada PPKM level 3, dan 13 Kabupaten/Kota yang berada pada PPKM level 2.
Beliau juga menyampaikan tentang kondisi perekonomian terkini Sumatera Utara, yang pada saat ini Pertumbuhan Ekonomi Semester I Tahun 2021 tumbuh 4,95% dengan pertumbuhan tertinggi berasal dari Ekspor (18%) Produksi Pertanian dan Perkebunan 4,9%. Dengan meningkatnya harga komoditas
Dari sisi Pengeluaran Pertumbuhan Ekonomi berasal dari kontribusi Konsumsi Rumah Tangga meningkat 5,14% (salah satunya diakibatkan meningkatnya daya beli masyarakat yang di topang dari Bantuan Sosial Tunai dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional). Sampai 31 Agustus 2021, realisasi PEN di Sumatera Utara mencapai Rp.176 Triliun atau 5,75% dari total anggaran PEN Rp. 347 Triliun.
Selain itu beliau mengatakan, konsumsi Pemerintah juga ikut mendorong Pertumbuhan Ekonomi, Sampai Semester I 2021, realisasi APBD Sumatera Utara sebesar 53,48% tertinggi ketiga realisasi secara nasional. Dan saat ini juga, inflasi di Provinsi Sumatera Utara tercatat 2,24% masih pada sasaran target inflasi 3% ± 1% dengan berbagai program pengendalian inflasi untuk memastikan Ketersediaan dan Keterjangkauan dengan memperkuat produksi, pengendalian rantai pasok, dan penguatan kelembagaan (Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mendapat kategori TPID terbaik untuk wilayah Sumatera dalam pengelolaan inflasi daerah)
Kemudian beliau menyampaikan tentang program bantuan tunai untuk Pedagang Kaki LIma (PKL) diantaranya Program Bantuan Tunai untuk Pedagang Kaki Lima (PKL) yang akan disalurkan pemerintah, akan sangat membantu para PKL yang ada di Sumatera Utara yang jumlahnya kurang lebih 2,3 juta PKL. Dengan bantuan tersebut PKL akan dapat tetap berusaha di tengah krisis dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Dan Program Kartu Pekerja. Pandemik Covid-19 telah berdampak pada meningkatnya pengganguran, Untuk Sumatera Utara Pencari Kerja berjumlah 22.352 Orang. Dengan Program Kartu Pekerja, diharapkan dapat memberikan modal kerja dan keterampilan, sehingga mampu untuk berwirausaha dan menciptakan berbagai kegiatan produktif yang inovatif dan kreatif.
Sebelum menyapaikan bimbingan dan arahannya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Dr. (H.C.) Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A., M.M.T menyerahkan bantuan berupa obat-obatan dan vitamin dari Kemenkes kepada Pemerintah Provsu yang diterima langsung oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Dr. (H.C.) Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A., M.M.T pada bimbingan dan arahannya mengatakan, jumlah kasus aktif per 8 September 2021 di Sumatera Utara 15.685 kasus, menurun 37,42% dibandingkan 9 Agustus lalu.
Beliau juga mengatakan, asesmen situasi pandemi di Provsu berada pada level 3, tingkat konfirmasi kasus relative rendah di level TK-2 , angka kematian rendah di Level TK-1 dan Rawat Inap (BOR) di Level TK-3. Jumlah Testing “Sedang” dengan Positivity-Rate 5,89% per minggu, Tracing “Memadai” dan treat.
Beliau menambahkan, terdapat 7 Kabupaten/Kota mengalami kenaikan Level Asesmen, 9 Kabupaten/Kota penurunan Level Asesmen, dan 17 Kabupaten/Kota tetap. Untuk capaian testing sendiri Provsu termasuk tertinggi secara nasional : 14 Kabupaten/Kota: > 90%; 8 Kabupaten/Kota: 50%-90%; 11 Kabupaten/Kota: < 50%.
Kemudian beliau mengatakan, untuk Capaian Vaksinasi di 33 Kabupaten/Kota di Sumatera Utara, terdapat 9 Kabupaten/Kota > Nasional (33,06%) untuk Dosis-1 dan 3 Kabupaten/Kota dengan Vaksinasi Dosis-1 masih < 10%. Dan untuk cakupan vaksinasi Lansia pun perlu didorong kembali terutama kabupaten/kota yang capaian dosis pertama <10%.
Beliau juga mengatakan, ekonomi Provinsi Sumut pada Q2-2021 mengalami pertumbuhan positif sebesar 4,95% (YoY), lebih dari nasional (7,07%), Dari sisi Lapangan Usaha, share tertinggi adalah sektor Pertanian (21,33%) diikuti Industri (19,3%) dan Perdagangan (6,9%). Adapun pertumbuhan tertinggi dicatat oleh Sektor Jasa Keuangan (7,87%) sedangkan yang terendah adalah Jasa Kesehatan (0,50%) dan Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicatatkan komponen Impor (24,10%) dan Ekspor (18,89%). Konsumsi Rumah Tangga yang merupakan komponen dengan share terbesar (51,44%) tumbuh di angka 5,14%. (Ril/Syaf)