TASLABNEWS.COM. ASAHAN – Rehabilitasi ruang kelas SDN 017961 Desa Pulau Rakyat Tua, yang bersumber dana dari Dana APBD atau Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan tahun 2021, diduga terjadi penyimpangan. Beberapa kayu yang sudah lapuk atau bahan yang tidak layak pakai tetap digunakan dalam pekerjaan tersebut.
“Program ruang kelas sekolah seolah telah menjadi ajang korupsi berjamaah para pihak terkait. Pihak pelaksana di sekolah masih berupaya untuk mengambil keuntungan pribadi dari dana yang diterima, tentunya dengan melakukan pengurangan volume atau item-item pekerjaan,” ujar tokoh masyarakat setempat, S Tanjung kepada kru media Taslabnews.com.
Menurutnya, diduga penyimpangan tidak hanya pada pekerjaan phisik atau pelaksanaan di tingkat pelaksana swakelola sekolah yang bersangkutan. Indikasi penyimpangan juga terasa kental di tingkat pejabat pengambil keputusan dan tim verifikasi.
Dikatakannya juga bahwa diduga kuat sejumlah sekolah “lepas dari pengawasan pihak terkait” sehingga hasil pekerjaan tidak maksimal, seperti rehabilitasi ruang kelas di SD N 017961 Desa Pulau Rakyat Tua, Kecamatan Pulau Rakyat, Kabupaten Asahan yang terkesan asal jadi.
“Hal itu dinilai dari hasil pekerjaan yang diduga tidak maksimal, seperti dinding ruang kelas yang hanya di poles cat saja tanpa harus memperbaiki sebagian tembok yang telah terkikis dan retak di makan usia,” terangnya.
“Bahkan lebih ironisnya, rehab ruang kelas yang memakai kayu bekas yang sudah lapuk, dan letak papan informasi pembangunan yang kuat dugaan hal sedemikian dilakukan untuk mengelabui publik tentang berapa jumlah pagu anggaran dan berapa hari masa pengerjaannya,” tuding S Tanjung.
Ditambahkan Tokoh masyarakat tersebut, selain sebagian ada yang tidak diganti, padahal kondisi kayu sudah lapuk tidak layak pakai, juga diduga tidak sesuai dengan RAB, terkait ukuran yang telah di tentukan.
“Jelas hal seperti itu adalah suatu upaya untuk meminimalkan pekerjaan demi ingin meraup keuntungan lebih besar,” tukasnya.
S Tanjung berharap, Bupati Asahan, H Surya Bsc turun meninjau rehab sekolah yang mendapat bantuan APBD maupun bantuan DAK agar dana yang dikucurkan tidak sia sia, yang nantinya pihak CV Top 100 Meranti yang mengerjakan hanya memikirkan keuntungan besar.
Hingga berita ini terbitkan, pelaksana rehab tersebut belum berhasil ditemui kru media Taslabnews.com. Namun keterangan dari Kepala SD N 017961 Desa Pulau Rakyat Tua Kecamatan Pulau Rakyat, Yety mengatakan bahwa dirinya sudah beberapa kali menegur pekerja terkait hal itu tetapi tetap diabaikan.
“Saya takut dalam tempo 2 tahun, bangunan itu bisa roboh tiba-tiba dan menimpa murid saat kegiatan belajar mengajar,” ujar Yety. (Sof/mom)