TASLABNEWS, SIMALUNGUN – Dua dosen FEB USU yaitu Prof Dr Hasan Basri Tarmizi, SE SU dan Dr Iskandar Muda SE MSi Ak CA CSRS CSRA CPA lalukan sosialisasi peranan unit usaha BUMDES Mekar Bahagia Desa Bah Biak, Kecamatan Sidamanik, Simalungun dalam menghasilkan pendapatan asli desa (PADes).
Badan Usaha Milik Desa/Nagori (BUMDEs/Nag) adalah organ usaha unit Desa yang dibentuk untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
BUMDes diberikan kebebasan untuk beroperasi dengan tujuan untuk menghasilkan pendapatan yang akhirnya mengisi Pendapatan Asli Desa.
Kabupaten Simalungun memiliki kekhasan sendiri mengelola desa nya melalu BUMNag Nagori Bah Biak yang terletak di Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun memiliki potensi wisata desa berupa Air Terjun (Waterfall) Bah Biak dan hasil sumberdaya alam hasil perkebunan berupa Kolang-kaling (Sugar palm fruit).
BUMNg diberikan kepercayaan mengelola assets desa tersebut. Tetapi dalam pengelolaan menghadapi resiko bisnis fluktuasi harga jual.
Untuk mengeliminir resiko bisnis tersebut dapat dilakukan pendampingan berupa sosialisasi pemahaman penggunaan digital platform berupa e-Marketplace yang mempertemukan antara buyer dan seller.
Pemanfaatan e-marketplace misalnya Facebook Marketplace, Instagram Marketplace atau juga Bukalapak merupakan salah satu terobosan yang dibutuhkan Unit Usaha BUMNag sehingga produk perkebunannya memiliki harga jual yang layak, mendapatkan keuntungan yang memadai sehingga mampu memberikan kontribusi pada PADes.
Pada tanggal 19 Agustus 2021 dengan penerapan protokol Covid-19 yang ketat, dosen FEB USU yaitu Prof Dr Hasan Basri Tarmizi, SE SU dan Dr Iskandar Muda SE MSi Ak CA CSRS CSRA CPA melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi berupa Pengabdian kepada Masyarakat Program Skim Berbasis Penelitian Tahun Anggaran 2021 Universitas Sumatera Utara kepada pengelola BUMNag Bah Biak, Sidamanik Kabupaten Simalungun.
Pelatihan tersebut dibuka oleh Indra Syahputra Sinaga SSos sebagai Sekretaris Desa dan pengurus BUMNAg Bah Biak, Sidamanik.
Pelatihan tersebut diharapkan menjadi pendorong kepada pengurus untuk memanfaatkan media digital via e-marketplace sehingga omset dan produksi Kolang Kaling tidak mengalami kendala pada harga jual yang ideal dan perputaran inventory semakin cepat sehingga dapat berkontribusi pada PADes. (*)