TASLABNEWS, ASAHAN – Tingginya curah hujan selama tiga hari, mengakibatkan tanggul Sungai Serani di Desa Meranti, Kecamatan Meranti, Asahan, kembali jebol, sehingga puluhan hektare sawah dan rumah warga terendam banjir, Selasa (17/08/2021).
“Tanggul Sungai Serani yang kemarin diperbaiki jebol lagi. Akibatnya areal sawah dan rumah penduduk terendam air,” ujar Kepala Dusun (Kadus) VIII Desa Meranti kec meranti toni, Selasa (17/8/2021) pukul 14.30 WIB, saat ditemui ditemui di lokasi tanggul yang jebol.
Sementara warga Dusun IX, Ratmi (47) menuturkan bahwa air datang pada hari Selasa pagi (17/8/2021) pukul 02.00 WIB dan merendam rumahnya rumahnya. “Sampai sekarang kami belum tidur,” tuturnya.
Ratmi berharap, Pemerintah Kabupaten Asahan dapat segera membantu warga yang tertimpa musibah banjir, terutama saat ini warga sangat membutuhkan sembako.
Rumah Ketua BPD Meranti, Amsari juga ikut terendam banjir. Dikatakannya, ketinggian air yang merendam Desa Meranti cukup bervariasi.
“Yang paling dalam sepinggang orang dewasa. Saat ini korban banjir terpaksa mengungsi kerumah sanak saudara,” ujarnya.
Dijelaskan Amsari, air berasal dari Sungai Serani yang masuk melalui tanggul sungai yang pecah.
“Dulu kan tanggul itu sudah pernah pecah, lalu diperbaiki warga. Semalam pecah lagi tanggul yang diperbaiki itu. Kali ini lebih parah lagi,” terangnya.
Amsari juga meyayangkan penimbunan tanggul yang pecah beberapa waktu lalu, terkesan asal jadi. “Seharusnya dikasih terocok dulu baru di timbun,” sebutnya kecewa.
Dikatakannya juga, banyak warga khawatir meninggalkan rumah mereka untuk mengungsi, karena takut barang-barang mereka hilang.
“Perkiraan kerugian sementara, rata-rata persawahan Rp5 Juta per Hektare, sedangkan perumahan bervariasi,” pungkas Amsari. (edi/mom)