TASLABNEWS, ASAHAN – Pendangkalan sungai diduga menjadi penyebab meluapnya air Sungai Sekasem, Asahan, sehingga merendam puluhan rumah, 50 Hektare sawah dan kolam ikan warga di Desa Gajah, Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan.
Menurut keterangan warga Desa Durian, Raset (53), banjir yang dialami warga di Desa Gajah akibat curah hujan yang tinggi, menyebabkan air tidak dapat tertampung oleh Sungai Sekasem, sehingga luapan sungai merendam Desa Gajah sejak hari, Minggu (11/7/2021) hingga hari, Selasa (13/7/2021).
“Tingginya air di dalam rumah warga mencapai lutut orang dewasa,” ujarnya, Selasa (13/7/2021) pukul 11.00 WIB.
Bersama Kaposyan Meranti, Aiptu Syamsul Rizal dan Babinkantibmas, Kepala Desa (Kades) Gajah, Madnal Simangunsong beserta kepala dusun meninjau kawasan yang terdampak banjir, di Dusun IX, Desa Gajah.
Kades Madnal Simangunsong mengatakan bahwa curah hujan yang tinggi dan air kiriman dari Desa Suka Makmur ke Sungai Sei Sekasem, yang telah mengalami pendangkalan, menyebabkan air sungai meluap.
“Seharusnya Sungai Sekasem sudah di normalisasi. Kemarin sudah disetujui oleh Pemerintah Kabupaten Asahan, namun hingga kini belum terlaksana. Saya belum tau apa penyebab belum terlaksananya normalisasi Sei Sekasem,” terangnya kepada kru media Taslabnews.com di sela-sela peninjauan.
Diungkapkan Maknal, kerugian yang dialami warga, berupa kerusakan tanaman padi yang baru ditanam seluas 50 Hektare dan kolam ikan milik warga yang jebol di terjang banjir.
“Untuk saat ini daerah yg terdampak banjir di Desa Gajah, di Dusun IX, III dan VII,” tutur ades.
Dikatakannya, dirinya telah mngimbau warga yang rumahnya terendam banjir, untuk sementara mengungsi ke Balai Desa, namun warga tidak mau, dengan alasan takut barang-barang yang ditinggal di rumah hilang. (edi/mom)