TASLABNEWS, ASAHAN – Atas dugaan mark up pada, pekerjaan rehabilitasi/ perbaikan SDN 010077 Desa Gajah, Kecamatan Meranti, Asahan, Konsultan pekerjaan, Adi tidak bersedia menunjukkan rencana anggaran biaya (RAB) pekerjaan tersebut, karena bersifat rahasia.
Dugaan mark up pekerjaan perbaikan dua ruang kelas SDN 010077 tersebut disampaikan Ketua DPD Topan RI Kabupaten Asahan, Maulana Annur kepada kru media Taslabnews.com.
Diinformasikannya, pelaksana pekerjaan rehabilitasi sekolah SDN 010077 itu dari CV Kesuma Dolok Sipinggol, dengan biaya sebesar Rp184.200.000 yang bersumber dari APBD Kabupaten Asahan Tahun 2021.
“Berdasarkan laporan warga kepada kami, yang direhab ada dua ruang kelas dengan biaya Rp184.200.000, artinya satu ruang kelas menghabiskan dana sekitar Rp92 Juta lebih,” ujar Aan, panggilan Ketua DPD Topan RI Asahan itu, Jumat (16/7/2021).
Lanjutnya, dari investigasi di lapangan, perbaikan dilakukan terhadap atap, kusen pintu, jendela dan plafon kedua ruangan kelas SDN 010077.
“Kalau lantai ruangan tidak diganti atau diperbaiki, juga bahan-bahan banguan yang lama masih dipakai. Jadi sesuai perhitungan ahli bangunan yang kami tanya, biaya perbaikan tersebut hanya memakan biaya sekitar Rp50 Juta. Sudah semualah itu,” tukas Aan.
Terpisah, Konsultan pekerjaan rehabilitasi ruang kelas SDN 010077, Adi mengatakan bahwa RAB tidak bersedia memperlihatkan RAB pekerjaan tersebut saat dikonfirmasi kru media Taslabnews.com.
“Saya tidak bisa kasi lihat RAB nya, Bang, karena ini sifatnya rahasia. Kalau abang mau tau, tanya ke inspektorat atau ke dinas (Dinas Pendidikan) aja. Saya gak bisa ngasi tau,” terang Konsultan dari Dinas Pendidikan Asahan tersebut.
Saat dikonfirmasi kepada Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan, P Sitorus mengatakan, dirinya tidak memiliki RAB pekerjaan tersebut.
“RAB ada pada konsultan pekerjaan,” ujarnya.
Sementara, di lapangan kru media memperoleh keterangan dari pekerja bangunan bahwa pekerjaan rehabilitasi tersebut berjalan tersendat.
“Kami sering tidak kerja, Bang, karena barang tidak ada, bahkan hari ini kami baru masuk kerja sudah satu minggu kami pre (cuti),” ujar pekerja yangbtak ingin namanya dipublikasikan, Jumat (16/7/2021). (edi/mom)