TASLABNEWS, ASAHAN – Permasalahan THR di YP Diponegoro berbuntut panjang. Sejumlah Guru SMA di Yayasan Perguruan (YP) Diponegoro Kisaran, yang beberapa waktu menuntut dan menerima THR merasa mendapat diskriminasi dari pihak YP Diponegoro Kisaran.
Pengakuan dari salah seorang Guru SMA tersebut kepada kru media Taslabnews.com bahwa semua guru yang menuntut dan ikut menerima THR mendapat pengurangan jam mengajar.
“Kami yang menerima THR kemaren, dikurangi jam mengajar pelajaran. Contohnya, untuk pelajaran biologi, didatangkan seorang Guru Biologi baru, sehingga Guru Biologi yang lama berkurang jam mengajarnya,” ungkap Guru SMA YP Diponegoro Kisaran yang tak mau namanya dipublikasikan.
“Selain itu, Guru yang biasanya mengajar pelajaran Sejarah, diganti jadi mengajar mata pelajaran yang lain,” lanjutnya.
Dituturkannya, dirinya sudah mendapat sertifikasi untuk mengajar di satu mata pelajaran, saat ini jadi mengajar mata pelajaran lain yang tidak sesuai dengan sertifikasinya.
Menurutnya, banyak lagi bentuk diskriminasi yang diterima mereka (Guru SMA) yang ikut menerima THR dari YP Diponegoro, Kisaran.
“Namun bagi Guru yang tidak menuntut dan menerima THR, tidak ada mendapat diskriminasi dari pihak yayasan,” tukasnya.
Disebutkannya, karena hal-hal tersebut, para guru akan membuat surat gugatan kepada pihak yayasan dan Kepala SMA yang baru.
Terpisah, Kepala SMA YP Diponegoro Kisaran, Suharti Agustina STh saat dikonfirmasi kru media online Taslabnews.com, Kamis (23/7/2021) mengaku, tidak mengetahui hal tersebut.
“Saya tidak tau tentang semua itu,” ujar Suharti melalui telepon seluler. (edi/mom)