TASLABNEWS, ASAHAN – Hingga saat ini belum diketahui jenis penyakit yang diderita oleh Nek Muriatik (74), warga Dusun 8, Desa Meranti, Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan. Benjolan yang dulunya hanya sebesar telur puyuh kini membesar menyerupai tumor.
Awalnya, saat merasakan adanya benjolan sebesar telur puyuh di pipi kanannya, Nek Muryatik berobat ke puskesmas Meranti. Setelah menjalani pengobatan, benjolan tersebut pecah.
Namun benjolan tersebut kembali kambuh dan semakin membesar. Nek Muryati pun kembali berobat ke puskesmas, oleh pihak Puskesmas nek Muryati dianjurkan berobat ke RSUD HAMS Kisaran.
Di rumah sakit Kisaran, nek Mulyati tidak mendapatkan pelayanan medis dikarenakan kartu Jamkesmas miliknya sudah tidak berlaku lagi. Dan karena tidak memiliki uang, nek Mulyati pulang ke rumahnya tanpa mendapat pengobatan.
Menurut Nek Muryati, akibat penyakit tersebut dirinya mengalami gangguan penglihatan, sehingga menghalangi dirinya menjalani aktivitas sehari-hari.
Diketahui bahwa Nek Muryatik hanya tinggal berdua dengan suaminya, Tarkim di rumah mereka sederhana di desa Meranti.
Untuk kebutuhan sehari-hari, pasangan suami istri itu mengandalkan kiriman dari anak-anaknya, karena sang suami tak mampu lagi bekerja sebagai pengumpul brondolan sawit dengan upah Rp15 Ribu per hari.
“Kami belum ada memperoleh bantuan dari pemerintah, baik desa maupun kabupaten, terkait penyakit yang saya derita ini,” ungkap Nek Muryatik dengan logat Jawa kental kepada kru media online Taslabnews.com, Sabtu (24/7/2021) siang.
Nek Muryati berharap ada uluran tangan dari para donatur ataupun masyarakat yang bermurah hati agar Nek Muryatik mendapat pengobatan atas penyakit yang dideritanya.
Terpisah, Camat Meranti, Khualid Armansyah belum memgetahui kondisi yang dialami warganya tersebut.
“Saya kumpulkan datanya dulu, dan pasti saya laporkan ke Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan, agar dibantu pengobatannya,” janji Khualid Armansyah. (edi/mom)