TASLABNEWS, ASAHAN-Produk UMKM di Asahan untuk menembus pasar global terkandala rumitnya prizinan dan kualitas produk.
Penjelasan itu disampaikan Jhon Hardi pada sosialisasi Program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) 2024 Komoditas Pertanian Dalam Rangka Mensukseskan Pembangunan Pertanian Dalam Wilayah Layanan Karantina Tanjungbalai- Asahan.
Jhon mengatakan atas nama Pemerintah Kabupaten Asahan, mengucapkan terima kasih serta menyambut baik atas edukasi yang diberikan kepada masyarakat pelaku usaha dan UMKM tentang gerakan tiga kali lipat ekspor Kabupaten Asahan.
Karena hal ini sangat bersinergi dengan visi misi dan program Bapak Bupati pada penjabaran poin 2, 3 dan 4 yakni, Meningkatkan kerjasama intensif dengan pelaku usaha dan kelompok masyarakat, meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam membangun kemandirian ekonomi serta menciptakan iklim yang kondusif dan kemudahan investasi bagi pengembangan usaha dalam menciptakan lapangan kerja.
Pemerintah dan lembaga terkait harus mengedukasi pelaku usaha dan UMKM agar dapat bersaing dan memasuki pasar ekspor atau pasar global.
Beliau mengatakan, tidak bisa dipungkiri, masih sulitnya bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk bisa menembus pasar global.
Hal ini dikarenakan rumitnya perizinan hingga kualitas produk yang belum berdaya saing. Oleh sebab itu diharapkan para pemangku kepentingan duduk bersama memecahkan permasalahan yang dihadapi para pelaku usaha dan UMKM untuk bisa menembus pasar global.
Selanjutnya beliau berharap, dengan pelaksanaan kegiatan gerakan tiga kali lipat ekspor Kabupaten Asahan ini dapat mendorong dan mengedukasi para pelaku usaha UMKM untuk memasuki pasar ekspor atau pasar global selain dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan capaian ekspor juga sebagai ajang untuk meningkatkan daya saing di pasar global serta dapat meningkatkan devisa negara pada umumnya dan Kabupaten Asahan pada khususnya di masa pandemi covid 19 saat ini.
Bupati Asahan yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Asahan Drs John Hardi Nasution MSi membuka secara resmi kegiatan Sosialisasi Program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) 2024 Komoditas Pertanian Dalam Rangka Mensukseskan Pembangunan Pertanian Dalam Wilayah Layanan Karantina Tanjungbalai-Asahan.
Kegiatan dilaksanakan di Aula Hotel Marina Kisaran, Selasa (08/06/2021).
Kepala Karantina Pertanian Tanjungbalai-Asahan Edward Syam SP MM pada sambutannya mengatakan, Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian berkomitmen dalam memfasilitasi serta mendorong akselerasi ekspor komoditas pertanian di Indonesia dengan berkoordinasi dan bekerjasama dengan Instansi Terkait baik dari Pemerintah Daerah, Dinas-dinas yang membidangi pertanian, perkebunan dan perdagangan serta instansi lain lingkup Kementerian Pertanian.
Salah satu program Kementrian Pertanian yang sedang dijalankan tahun ini adalah Progam Gratieks (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor) yaitu gerakan peningkatan ekspor pertanian yang digagas oleh Presiden RI yang kemudian disambut oleh Mentan Syahrul Yasin Limpo dengan program Gratieks.
Beliau berharap Gerakan ini mampu meningkatkan ekspor komoditas pertanian melalui upaya penguatan aktivitas produksi (on farm) maupun aktivitas pasca produksi (off farm). Kemudian mendorong pengusaha dan pelaku usaha pertanian untuk melipat gandakan produksi, dan para eksportir didorong pula agar melipat gandakan lalu lintas ekspor komoditas pertanian menjadi tiga kali lipat sampai 2024.
“Gratieks merupakan langkah strategis program jangka panjang dalam meningkatkan sisi produksi hingga 7 % per tahun, sekaligus merealisasikan arahan Presiden dan Mentan dalam mendorong roda ekonomi nasional,” ucap beliau.
Beliau menambahkan, gerakan ini akan berhasil jika semua pemangku kepentingan pembangunan pertanian menyatu dalam satu tekad dan aksi dari hulu sampai hilir sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.
Sementara Karantina Pertanian akan terus berperan dan berupaya meningkatkan pelayanan melalui pemberian pelayanan yang prima dalam memperlancar proses ekspor sesuai kewenangan yang diberikan kepada Karantina Pertanian khususnya dalam pemeriksaan produk dan penerbitan Sertifikat Kesehatan (Phyitosanitary Certificate)
Selanjutnya beliau mengatakan, berdasarkan data Kantor Karantina Pertanian Tanjungbalai- Asahan ada 5 produk eksport unggulan di wilayah Kabupaten Batubara, Kabupaten Asahan, Kota Tanjungbalai, dan Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Komoditas ekspor tersebut antara lain adalah minyak sawit dan turunannya, kelapa parut, sapu lidi, buah pisang dan domba.
Kelima komoditas ekspor tersebut mengalami kenaikan yang signifikan di tahun 2021 ini, dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kami yakin, masih banyak komoditas pertanian lain yang bisa kita gali potensinya untuk menjadi komoditas ekspor, khususnya di wilayah Kabupaten Asahan ini. Melalui acara ini hendaknya dapat membuka wawasan kita untuk bisa menggali lebih banyak lagi potensi-potensi ekspor komoditas pertanian yang ada di sekitar kita. Tentunya untuk menyukseskan Program Gratieks ini, kami membutuhkan dukungan semua pihak baik itu Pemerintah Daerah dalam hal ini Instansi-instansi terkait, swasta, eksportir, pihak yang terkait dalam operasional di pelabuhan, serta stakeholder lainnya untuk terus mendorong dan memfasilitasi meningkatkan ekspor komoditas pertanian,” tutup beliau.
Pada kegiatan ini Kepala Karantina Pertanian Tanjungbalai Asahan dan Sekretaris Daerah Kabupaten Asahan saling memberikan plakat yang disaksikan oleh KPPBC Kuala Tanjung, KSOP Tanjung Balai Asahan, Kepala BPS Kabupaten Asahan, Pelindo Tanjung Balai, Mewakili Dandim 0208/Asahan, Mewakili Kapolres Asahan, Kepala Dinas Koperasi dan Perdagangan Kabupaten Asahan, Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Asahan, pelaku usaha dan tamu undangan lainnya. (Ril/Syaf)