TASLABNEWS, Simalungun – Keluarga besar Pemuda Pancasila (PP) Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Kabupaten Simalungun, sangat berduka atas meninggalnya Marshal Harahap, wartawan media online Siantar Simalungun yang juga salah seorang kader PP Simalungun. Marsal diduga ditembak OTK dibagian dada dan paha nya karena memberitakan kasus perjudian dan narkoba.
Ketua MPC PP Simalungun, El Kananda Shah, Sabtu (19/6/2021) mengungkapkan pihaknya sangat menyesalkan kasus tersebut.
Elkananda juga mengutuk keras penembakan yang dilakukan terhadap Marshal yang terjadi pada Jumat malam sekira pukul 22.30 wib, di huta VII nagori Karang anyer, kecamatan Gunung Maligas, kabupaten Simalungun.
“Kami mengutuk keras aksi penembakan terhadap saudara Marshal yang menjadi penyebab kematiannya, ini merupakan tindakan teror yang kami duga juga terhadap kebebasan Pers profesi wartawan,” bilang Elkananda.
Selain mengutuk keras, ketua MPC tersebut pun meminta ketegasan Kapoldasu dan Kapolres Simalungun untuk mengusut tuntas kasus pembunuhan tersebut.
“Kepada Kapoldasu dan Kapolres Simalungun kita minta ketegasannya untuk mengusut tuntas dan menangkap pelaku penangkapan itu,” tegas Elkananda.
“Kita tidak menginginkan kejadian serupa terjadi lagi, apapun motif pembunuhan itu, kita minta Kapoldasu dan Kapolres Simalungun untuk menangkap pelakunya,” lanjut Elkananda.
Marshal ditemukan oleh warga sekitar Karanganyer berlumuran darah pada hari Jumat 18/6/2021, sekira pukul 22.45 wib di dalam mobil pribadinya jenis Datsun Go BK 1921 WR.
Saat ditemukan, Marshal masih dalam keadaan bernafas namun sudah berlumuran darah dan meraung kesakitan. Atas inisiatif warga dan permintaan istrinya, Marshal dilarikan ke rumah sakit Horas Insani, namun sesampai di Horas Insani pihak rumah sakit mengatakan tidak ada dokter bedah, maka Marshal pun dilarikan ke rumah sakit Vita Insani namun sesampainya di Vita Insani, nyawa wartawan yang dikenal dengan keberaniannya itu tidak dapat ditolong lagi.
Guna melakukan proses otopsi, jenazah Marshal dibawa ke rumah sakit umum Djasamen Saragih, namun pihak rumah sakit umum merujuk agar proses otopsi dilakukan di rumah sakit Bayangkara Medan, pada malam itu juga.
“Kita akan kawal dan meminta agar Polres Simalungun dan Poldasu secepat mungkin dapat mengungkap kasus penembakan Marshal,” terang Elkananda saat ditemui di Sekretariat PP Simalungun, Sabtu 19/6/2021. (Ril/Syaf)