TASLABNEWS, BINJAI- Aksi kekerasan terhadap wartawan terjadi di Kota Binjai, dan Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara. Di Sergai mobil wartawan dibakar, di Binjai rumah orangtua wartawan yang dibakar oleh orang tak dikenal (OTK).
Dimana mobil milik Pujianto, Kontributor Metro TV dibakar orang tak di kenal (OTK). Peristiwa tersebut diduga akibat Pujianto mengabadikan lokalisasi perjudian di sebuah lokasi yang berada di Sergai.
Kali ini peristiwa serupa juga menimpa kediaman wartawan Metro 24, Sofian, di Kota Binjai. Namun bukan mobil yang dibakar OTK, tetapi rumah milik orangtua Sofian yang beralamat di Jalan Bantara Raya, Lingkungan XII Kelurahan Berngam, Kecamatan Binjai Kota.
Peristiwa itu terjadi, Minggu (13/6) dinihari, sekira Pukul 00.05 Wib.
Dari sejumlah sumber informasi yang dapat dipercaya menyebutkan bahwa kebakaran diduga dipicu oleh pemberitaan yang dilakukan Sofian hingga berujung pembakaran rumah orang tuanya.
“Saya berkeyakinan pembakar rumah saya adalah orang orang suruhan dari preman yang diberitakan oleh anak saya,” ujar Sabarsyah (65), orangtua Sofian kepada wartawan saat dikonfirmasi terkait insiden tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Dewan Pimpinan Daerah Serikat Pers Republik Indonesia (DPD SPRI) Provinsi Sumatera Utara, kebakaran rumah Sabarsyah diduga dilakukan oleh mafia perjudian yang merasa terganggu akibat pemberitaan yang dilakukan Sofian.
Menyikapi dua rentetan peristiwa yang dialami wartawan tersebut, SPRI Sumut meminta Kapolda Sumut Irjen Panca Simanjuntak untuk segera mengungkap dan menangkap otak dibalik peristiwa pembakaran mobil milik Kontributor Metro TV di Sergai dan rumah orangtua wartawan Metro 24 di Binjai.
“Kami mendesak Kapolda Sumut dan jajarannya untuk segera menangkap pelaku termasuk mafia judi yang sedang berkeliaran, baik di Sergai maupun di Kota Binjai,” pinta Ketua DPD SPRI Sumut Devis Karmoy dalam keterangan pers yang dikirim kepada redaksi, Minggu (13/6).
Peristiwa yang terus berulang terjadi dan turut meresahkan warga ini, mendorong SPRI Sumut untuk melayangkan surat kepada Kapolri dan Panglima TNI untuk menjadi atensi khusus.
“Karena peristiwa ini selalu berulang dan ancaman utamanya ada pada wartawan, maka kami segera mengumpulkan bukti-bukti otentik lalu bersurat kepada Kapolri dan Panglima TNI agar memberikan perhatian penuh, terutama mendorong jajarannya agar menertibkan penyakit sosial yang terus terjadi di tengah-tengah masyarakat Sumut,” ungkap Devis Karmoy yang juga Kordinator Serikat Pers Republik Indonesia Wilayah Barat itu.
Untuk diketahui, rumah orang tua Sofian wartawan Metro 24 di Kota Binjai, Sumatera Utara dibakar OTK diduga terkait pemberitaan.
Rumah milik Sabarsyah dibakar OTK, Minggu (13/6) dinihari, sekira Pukul 00.05 Wib.
Pada saat kejadian, cuaca dalam keadaan gerimis, sehingga api tidak sempat membakar seluruh rumah.
Dari pantauan awak media saat dilokasi kejadian, selain kaca jendela pecah dan gorden yang habis terbakar, beberapa peralatan alat rumah tangga, karpet dan juga sofa milik korban, nyaris habis dilalap si jago merah.
Aroma BBM jenis Premium juga tercium dan terasa sangat menyengat dari ruang tamu korban.
Menurut kesaksian Sabarsyah, saat api membakar, ia sedang melihat Televisi di ruang tengah rumahnya. Tiba tiba ia dikejutkan dengan adanya api yang berkobar tepat dibagian pintu depan rumahnya.
“Saya yakin kalau rumah saya dibakar orang. Karena tiba- tiba ada suara bunyi yang keras dan tiba-tiba saya melihat langsung api membesar. Spontan saya menjauhkan kereta (Sepeda Motor-red) yang hanya berjarak sekitar 1 meter dari api,” ujar Sabarsyah, sembari mengatakan, saat kejadian ada 2 unit Sepeda Motor yang ada didalam rumahnya.
Usai menjauhkan Sepeda Motor dari kobaran api, lanjut Sabarsyah, ia langsung mencoba untuk menyelamatkan 4 orang cucu beserta ibunya yang saat itu sedang tertidur didalam kamar depan tepat bersebelahan dengan titik api yang berkobar.
Sabarsyah yang mantan wartawan dan akrab disapa dengan panggilan Ucok Gondrong ini menduga jika rumahnya tersebut dibakar oleh OTK terkait pemberitaan yang dibuat oleh anaknya.
“Saya berkeyakinan pembakar rumah saya adalah orang orang suruhan dari preman yang diberitakan oleh anak saya,” beber Sabarsyah, seraya mengatakan bahwa 2 orang anaknya adalah wartawan koran harian di perusahaan media ternama di Sumut.
Sebagai masyarakat, ia meminta kepada aparat penegak hukum, dalam hal ini Polres Binjai, untuk segera menangkap pelaku pembakar rumahnya.
“Ini yang kedua kalinya rumah saya terbakar. Sebelumnya juga rumah saya ini juga pernah dibakar OTK, tapi sampai saat ini belum terungkap pelakunya. Bahkan sekitar setahun yang lalu, rumah anak saya sempat diserang OTK dan ditembaki. Beberapa jendela rumah anak saya pecah. Namun sampai saat ini pelakunya pun belum berhasil diamankan. Padahal pada saat kejadian ditemukan beberapa mimis Softgun dilokasi,” ucap Sabarsyah saat dikonfirmasi dikediamannya.
Sebagai masyarakat, ia meminta keadilan dan berharap pelaku pembakaran rumahnya segera ditangkap.
“Hukum jangan tajam kebawah tumpul keatas,” tambahnya.
Di lokasi, petugas kepolisian dari Polsek Binjai Kota sudsh tiba dilokasi untuk melakukan olah TKP. Bahkan, Kapolsek Binjai Kota, Kompol Aris Fianto, turun langsung saat itu juga ke tempat kejadian.
“Saat ini kita masih melakukan penyelidikan. Sabar ya, mohon doa dari rekan rekan semua,” kata Aris Fianto, saat diwawancarai dilokasi, sembari ikut mengamankan barang bukti. (Ril/Syaf)