TASLABNEWS, ASAHAN – Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Perangkat Desa Sei Alim Hasak, Asahan, yang meninggal terkonfirmasi Covid-19 sepulang bimtek di Medan, Ra (44) berpesan agar anak sulungnya menjaga Mamak dan Adik.
“Pesan Bapak, saya jaga Mamak dan Adik jika Bapak sudah tiada,” ungkap Ri (18), anak Almarhum Ra, pilu saat ditemui di rumahnya di Desa Sei Alim Hasak, Kecamatan Sei Dadap, Asahan, Minggu (26/6/2021) sekira pukul 16.00 WIB.
Sementara, istri Almarhum, NH (42) tidak menyangka, kepergian suaminya mengikuti bimbingan teknis aparatur desa di Kota Medan menjadi awal duka di keluarga.
“Suami saya pamitan hendak berangkat ke Kota Medan untuk mengikuti Bimtek. Ternyata, itu jadi awal duka kami,” ujar NH kepada kru media Taslabnews.com.
Diungkapkannya, suaminya sehari-hari bekerja sebagai sales kanvas (menawarkan produk menggunakan kendaraan roda empat) roti ke kedai-kedai (warung).
Sepeninggal suaminya, NH sehari-hari bekerja membantu tetangga buat kue, agar dapat menghidupi dua anak mereka.
“Suami saya juga sudah lama mengabdi sebagai anggota Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Sei Alim Hasak,” katanya.
Namun, lanjut NH, hingga saat ini tidak ada penghargaan maupun santinan dari pihak manapun, baik Pemerintah Kabupaten Asahan maupun Pemerintah Desa, atas pengabdian Almarhum suaminya.
“Kiranya pihak Pemerintah Desa menghargai pengabdian Almarhum sebagai perangkat desa,” harap NH.
Diberitakan sebelumnya, perangkat Desa Sei Alim Hasak, Ra terkonfirmasi Covid-19 usai mengikuti bimtek aparatur desa yang diselenggarakan Dinas PMD Kabupaten Asahan di Kota Medan pada bulan Mei 2021 lalu.
Beberapa hari mendapat perawatan di RSU Setio Husodo, perangkat desa tersebut menghembuskan nafas terakhirnya dengan meninggalkan istri dan 2 anaknya. (edi/mom)