TASLABNEWS, ASAHAN-Terkait aksi demonstrasi LSM Bara Api, ternyata tenaga kerja asing dari India, Belanda dan Inggris yang bekerja di PT BSP Kisaran menempati posisi jabatan yang strategis, yakni: Director, Finance Director, Agronomy Advisor dan Operational Director.
Itu dikatakan Muhammad Isa Ansori kepada taslabnews, Selasa (29/6/2021). Hanya saja menurut Isa, seharusnya pemerintah melalui dinas tenaga kerja bisa melakukan pengawasan terhadap TKA yang kerja di PT BSP.
Isa menambahkan, dalam pengawasan tersebut, Disnaker Asahan bisa menggandeng polri dan TNI.
Tujuannya, agar menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya: saat masa berlaku visa yang sudah habis, tapi masih bekerja.
Masih dari Isa, jika melihat posisi jabatan yang dipegang oleh TKA Asal India, Inggris dan Belanda merupakan jabatan yang sangat strategis.
“Hanya saja yang jadi pertanyaan, apakah tak ada warga Asahan, atau Sumatera, atau Indonesia yang memiliki jenjang pendidikan untuk menjabat sebagai Director, Finance Director, Agronomy Advisor dan Operational Director,” ucapnya.
Isa juga meminta kepedulian anggota DPRD Asahan agar mempertanyakan masalah ini ke pihak Pemkab Asahan dan perusahan.
Sebelumnya Kasi Penempatan Disnaker Asahan Edhie Catur Prayitno SH MM membenarkan adanya tenaga kerja asing di sejumlah perusahaan di Asahan, termasuk di PT BSP.
Menurut Catur, jabatan warga asing yang kerja di PT BSP rata-rata merupakan pemangku kebijakan tertinggi di perusahaan itu.(Syaf)
Tabel Tenaga Kerja Asing yang kerja di PT BSP
1. Chenji Stinivansan Seshadri dari India, menjabat sebagai Estate Director
2. Vinayaka Bandagadde dari India, menjabat sebagai Finance Director
3. Cornelis Jan Breure dari Belanda, menjabat sebagai Agronomy Advisor
4. Howard James Sargeant dari Inggris, menjabat sebagai Operational Director