TASLABNEWS, TANJUNGBALAI – Ketua Fraksi PDI Perjuangan (PDI-P) DPRD Kota Tanjungbalai menyesalkan aksi petugas gabungan protokol kesehatan (prokes) Kota Tanjungbalai, dengan mengerahkan armada mobil, setiap malam mendatangi Hotel Tresya, yang menyebabkan keresahan terhadap pengunjung maupun tamu hotel tersebut.
Walaupun sejak tanggal 28 Januari 2021 lokasi hiburan di Hotel Tresya Kota Tanjungbalai telah ditutup sementara atas perintah dari Pemko Tanjungbalai tanpa alasan yang jelas, namun setiap malam Hotel Tresya tetap disatroni petugas gabungan prokes Kota Tanjungbalai.
Tamu-tamu yang menginap di hotel tersebut resah dan banyak yang langsung check out (keluar) atau tidak jadi menginap akibat kehadiran dari armada mobil patroli gabungan prokes yang terdiri dari Polres, TNI dan Sat Pol PP Kota Tanjungbalai tersebut.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Tanjungbalai, St Eriston Sihaloho SH, saat ditemui, Kamis (11/03/2021), sangat menyesalkan aksi armada mobil patrol protokol kesehatan yang setiap malam menyatroni Hotel Tresya tersebut. Katanya, karena lokasi hiburannya sudah jelas ditutup sementara oleh pemerintah, akan tetapi masih juga disatroni dengan menggunakan armada mobil patroli.
“Terkait dengan aksi dari armada mobil patroli protokol kesehatan tersebut, saya sudah pernah jumpa langsung dengan rombongan armada mobil patrolinya saat memasuki lokasi Hotel Tresya. Bahkan saya sempat menegur rombongan armada mobil patroli tersebut karena memasuki lokasi hiburan dengan mengerahkan sekitar delapan unit mobil patroli sambil menghidupkan sirene,” ungkap St Eriston.
Menurutnya, kedatangan armada mobil patroli itu, seperti akan melakukan penangkapan penjahat besar saja, sementara para petugas itu sudah mengetahui, lokasi hiburan di Hotel Tresya itu sudah ditutup sejak bulan Januari 2021.
“Saya juga sangat menyesalkan ulah dari oknum petugas yang mendatangi lokasi hiburan pada malam hari, sambil teriak-teriak walaupun sudah diketahui bahwa lokasi hiburannya sudah ditutup,” ujar St Eriston Sihaloho SH.
Dikatakannya, aksi kedatangan dari armada mobil patroli protokol kesehatan dengan menghidupkan sirine ke lokasi hiburan yang sedang ditutup itu terkesan memiliki kepentingan terselubung.
Soalnya, imbuhnya, lokasi hiburan di tempat lain dibiarkan saja tetap beroperasi hingga pagi hari, walaupun itu sudah bertentangan dengan ketentuan protokol kesehatan dalam mencegah penyebaran Covid-19.
Ditemui terpisah, hal itu dibenarkan oleh Toga Sitorus selaku pemilik Hotel Tresya, Kota Tanjungbalai. Katanya, karena tidak terima atas kejadian tersebut, pihaknya akhirnya melaporkannya kepada Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Tanjungbalai.
“Kita sebagai pemilik usaha Hotel Tresya sangat resah atas aksi dari armada mobil patroli protokol kesehatan yang setiap malam menyatroni lokasi hiburan di Hotel Tresya ini walaupun sudah ditutup sementara sejak akhir Januari 2021,” katanya.
“Kita resah karena dampak dari kedatangan armada mobil patroli tersebut yang pada saat memasuki arel Hotel Tresya selalu menghidupkan sirene sehingga membuat tamu yang menginap langsung ketakutan,” terang Toga Sitorus.
Katanya, saat memasuki areal Hotel Tresya, jumlah armada mobil patrolinya paling sedikit 5 (lima) unit sambil membunyikan sirene, seperti sedang melakukan panangkapan terhadap penjahat besar.
Akibatnya, lanjutnya, para tamu yang saat itu sedang menginap, langsung check out atau keluar dengan alasan merasa terganggu dan tidak nyaman.
“Belum selesai dengan masalah penutupan sementara sarana hiburan di Hotel Tresya tanpa alasan yang jelas, disusul lagi dengan aksi armada mobil patroli yang setiap malam memasuki areal lokasi hiburan sehingga membuat tamu hotel menjadi tidak nyaman. Tak tahulah kita, apa maunya Pemko Tanjungbalai ini,” ujar Toga Sitorus.
Untuk diketahui, Hotel Tresya, Kota Tanjungbalai tersebut selain memiliki kamar untuk tamu sebagaimana layaknya hotel, juga memiliki sarana hiburan yang berada di lokasi yang sama.
Akan tetapi, sejak tanggal 28 Januari 2021 lalu, sarana hiburan di Hotel Tresya tersebut telah ditutup sementara oleh Pemko Tanjungbalai tanpa ada alasan yang jelas.
Anehnya, walaupun sarana hiburannya sudah ditutup sementara, setiap malam tetap juga didatangi oleh armada mobil patroli gabungan protokol kesehatan. Hal inilah yang membuat pihak pengelola Hotel Tresya menjadi resah, karena telah mengganggu kenyaman bagi tamu yang menginap di hotel tersebut. (ign/mom)