TASLABNEWS, ASAHAN – Aneh, selama menjalani perawatan medis di RSU Setio Husodo, R br H (60), pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia pada hari Senin (11/01/2021), tidak diisolasi.
Hal tersebut diutarakan Erika br Marpaung (28), putri Almarhumah R br H, kepada awak media taslabnews.com saat ditemui di depan RSU Setio Husodo Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Kisaran Kota, Kecamatan Kisaran Timur Asahan.
“Banyak kejanggalan yang saya rasakan selama ibu dirawat di RS ini,” ujar Erika, Selasa siang (12/01/2021).
Dituturkan warga Dusun VII, Desa Rawang Baru, Kecamatan Rawang Panca Arga, Asahan itu, ibunya sebelum dirawat inap di RSU Setio Husodo, menjalani rawat jalan karena menderita penyakit kurang darah dan paru-paru basah.
“Hari Senin (04/01/2021) kami bawa ibu ke Rumah Sakit Setio Husodo dan menjalani rawat inap. Keesokan harinya, Selasa (05/01/2021), pihak rumah sakit melakukan swab test terhadap almarhumah,” urainya.
Dilanjutkannya, berdasarkan hasil swab test tersebut, almarhumah dinyatakan positif Covid-19, dan diberitahukan kepada pihak keluarga almarhumah, pada hari, Jumat (08/01/2021).
“Ternyata pada tanggal 05 Januari 2021 itu, pihak rumah sakit sudah mengkabarkan ke Puskesmas Rawang Panca Arga bahwa Almarhumah Mama kami dinyatakan positif Covid-19. Kenapa kepada kami disampaikan tanggal 08 Januari 2021?” tukasnya.
Menurut Erika, kejanggalan lainnya, yaitu selama menjalani rawat inap sebagai pasien positif Covid-19, pihak rumah sakit tidak pernah melarang pihak keluarga untuk menjenguk almarhum.
“Saya bergantian jaga dengan saudara saya di rumah sakit. Tidak ada dilarang dekat dengan almarhumah. Hanya dibilang jangan lama-lama,” ujarnya.
Diakuinya bahwa setelah ibunya meninggal, pihak keluarga meminta jenazah almarhumah dibawa ke rumah, dan pihak RSU Setio Husodo memperbolehkan.
“Dibolehkan pihak rumah sakit, sampe dirumah mayat dibilang harus segera dikuburkan. Yang bilang pihak gugus tugas Covid. Jadi malam itu juga jenazah kami kuburkan,” terangnya.
Dalam hal ini, Erika br Marpaung dan pihak keluarga merasa keberatan atas perlakuan dari RSU Setio Husodo.
“Kalau Mama saya memang positif Covid-19, kenapa kami bebas menjenguk Mama kami. Adik saya satu minggu di dalam menjaga Mama kami,” katanya.
“Tidak sesuai dengan peraturan. Kan seharusnya ada prosedur penanganan pasien positif Covid-19,” ucapnya.
Ditambahkannya, atas desakan warga dan beberapa kejangalan tersebut, pihak keluarga bersama beberapa Warga Dusun VII Desa Rawang Baru mendatangi RSU Setio Husodo untuk memperoleh kejelasan status Almarhum R br H.
Terpisah, manajemen RSU Setio Husodo belum bersedia dimintai konfirmasinya oleh awak media taslabnews.com terkait hal tersebut, dengan alasan sedang rapat.
Sementara, Juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19, H Rahmat Hidayat yang dikonfirmasi seputar persoalan tersebut mengatakan, pihak gugus tugas akan melakukan pengecekan kebenaran hal tersebut.
“Kami cek dulu kebenarannya, iya bro,” pesan singkat Rahmat Hidayat melalui aplikasi WhatsApp kepada awak media taslabnews.com. (edi/mom)