TASLABNEWS, PEMATANGSIANTAR – Melihat penderitaan warga di dua lingkungan di Kelurahan Sinaksak, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun yang dilanda banjir, Gerakan Mahasiswa Peduli (GMP) melakukan aksi turun ke jalan untuk menggalang sumbangan meringan beban para warga tersebut.
Akibat diguyur hujan selama beberapa hari, Puluhan rumah di dua lingkungan di Kelurahan Sinaksak, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Kabupaten Simalungun, digenangi banjir dengan ketinggian mencapai 3 Meter dari permukaan tanah, Rabu (2/12/2020).
Melihat hal tersebut, Gerakan Mahasiswa Peduli (GMP) yang terdiri dari Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Pematangsiantar-Simalungun, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Pematangsiantar, dan Kelompok Studi Pendidikan Merdeka (KSPM) turun ke jalan menggalang bantuan bagi masyarakat yang terkena musibah banjir.
“Kami turut prihatin melihat bencana banjir yang terjadi di daerah Sinaksak, Kabupaten Simalungun, sehingga kami berinisiatif membantu dan mengumpulkan donas untuk diberikan kepada warga yang terdampak musibah banjir,” ungkap Kabid Aksi Pelayanan GMKI Cabang Pematangsiantar-Simalungun, Andre Sinaga, Selasa (8/12/2020).
“Kami berharap pemerintah segera memberikan perhatian kepada masyarakat serta memintah pemerintah segera mencari solusi agar bencana banjir ini tidak terulang kembali dikemudian hari,” tambahnya lagi.
PGK PMKRI Pematangsiantar, Kristen Edi Sidauruk berharap masyarakat agar sudi meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir tersebut, dengan memberikan bantuan, berupa uang tunai maupun non tunai, pakaian bekas, maupun bantuan lainnya.
“Kita juga meminta DPRD Kabupaten Simalungun untuk angkat bicara soal ini, mengingat informasi yang kami dapat dari masyarakat, banjir tersebut terjadi dikarenakan adanya aktifitas proyek dari PT KAI,” tukasnya.
“Oleh karenanya kami meminta DPRD selaku wakil rakyat harus bersikap tegas agar bencana tersebut tidak terulang kembali”, tegasnya.
Sementara itu, koordinator KSPM, Daniel Perangin-angin menyampaikan keprihatinannya bagi warga yang terkena bencana banjir.
Daniel juga menyampaikan bahwa penyebab banjir tersebut diduga akibat tidak berfungsinya saluran irigasi, serta efek pembangunan infrastruktur yang berada di sekitar permukiman masyarakat, sehingga pembuangan air akhirnya menuju ke rumah masyarakat.
“Kami berharap musibah ini segera mendapat perhatian penuh dari pemerintah kabupaten Simalungun,” pungkas Daniel.
Gerakan Mahasiswa Peduli (GMP) meminta semua elemen terkait, khusus Pemerintah Kabupaten Simalungun untuk segera mencari solusi cepat dan terbaik agar musibah yang sama tidak kembali terjadi.
Selain itu GMP berharap kepada masyarakat agar dapat saling membantu masyarakat yang terdampak bencana tersebut. (mom)