TASLABNEWS, ASAHAN- Ada yang aneh Dimasa Kepemimpinan IS sebagai Kadis Pendidikan Asahan tahun 2012. Ada pengadaan anggaran Rp1,2 miliar lebih untuk pengadaan buku tulis dan alat tulis (pulpen/pensil) untuk siswa.
Padahal selama kepemimpinan IS yang saat ini menjabat sebagai Wakil Walikota Tanjungbalai, orangtua siswa membeli sendiri buku tulis dan alat tulis untuk anaknya. Kalau pun ada anak yang menerima buku dan alat tulis, itu karena anak tersebut meraih juara kelas dan diberi hadiah dari wali kelasnya.
Hal itu dikatakan Sekjen DPP Bara Api Afifuddin kepada TASLABNEWS, Kamis (17/12/2020).
Menurut Afifuddin, ia telah membuka buka PAPBD Asahan 2012 dan menemuan kejanggalan dalam penganggaran dana untuk pengadaan buku dan alat tulis siswa sebesar Rp1,2 miliar lebih.
“Lalu kami lakukan investigasi. Hasilnya menurut sejumlah orangtua murid baik yang anaknya masih SD dan SMP pada tahun 2012, ternyata tidak pernah ada pemberian buku dan alat tulis dari Disdik maupun sekolah secara gratis kepada anak mereka,” ucap Afifuddin.
“Kami juga sudah tanya kepada sejumlah guru di beberapa sekolah di Asahan. Jawabannya sama. Tak pernah ada pembagian buku dan alat tulis gratis untuk siswa dimasa itu,” ucapnya.
Senada dikatakan Elista Nainggolan, guru disalahsatu sekolah di Asahan. Menurut Elista, selama ia menjadi guru dimasa kepemimpinan Ismail, tidak pernah Disdik atau sekolah membagikan buku tulis dan pulpen/pensil secara gratis ke siswa.
“Setahu saya nggak pernah ada itu pak,” jawabnya singkat.
Saat hal ini dikonfirmasi ke Kadisdik Asahan Sofyan, ia mengaku tak tahu. Karena hal itu terjadi dimasa kadis yang lama.
“Nggak tahu lah aku dek. Itu kan masa pak IS yang jadi kadis,” ucapnya. (Syaf)