TASLABNEWS, ASAHAN – Sejumlah masyarakat Desa Rawang Baru, Kecamatan Rawang Panca Arga merasa tidak puas akan pembangunan sumur bor, yang merupakan program padat karya yang bersumber dana dari APBN. Karena sumur bor tersebut tidak sesuai dengan peruntukannya.
Hal tersebut disampaikan oleh LSM Topan RI, Aan kepada kru media online taslabnews.com, Jumat (27/11/2020) sekira pukul 15.00 Wib di Desa Rawang Baru.
Menurut Aan, dari hasil investigasi yang dilakukannya, pembangunan sumur bor dan pengadaan pompa air tersebut menghabiskan anggaran sebesar Rp193 Juta.
“Setelah kami cek di lapangan, perkiraan biaya yang digunakan untuk pembangunan tersebut sebesar Rp80 Juta-an,” ungkap Aan.
“Kami menduga, telah terjadi mark up biaya dalam pembangunan sumur bor tersebut,” tukas Aan.
Diterangkannya bahwa dana pembangunan sumur bor dan pengadaan pompa air tersebut berasal dari APBN, yang langsung dikelola oleh kelompok tani daerah tersebut.
Terpisah, petani Desa Rawang Baru, Pentus Sinaga mengatakan bahwa pembangunan pompa air tersebut tidak tepat sasaran karena dibangun di daerah lubuk air.
“Seharusnya dibangun di daerah yang selalu kekurangan air, kalau di sini, untuk apa, air banyak terus, lagian dekat dengan tali air,” tukasnya.
Menurutnya, pembangunan pompa air tersebut terkesan terburu-buru dan asal jadi, dan masyarakat juga tidak diajak bermusyawarah. (edi/mom)