TASLABNEWS, ASAHAN – Diduga tidak mau memberi keterangan kepada awak media terkait tiga warga Dusun IX, Desa Serdang yang telah dua tahun tidak menerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH), Pendamping PKH Desa Serdang, Yunita kabur melalui pintu belakang rumahnya di Desa Meranti.
Peristiwa yang terjadi pada hari, Selasa (20/10/2020), berawal saat kru media taslabnews.com mendengar pengakuan tiga warga Dusun IX, Desa Serdang, Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan, yang telah dua tahun tidak menerima manfaat PKH.
Ketiga warga Dusun IX Desa Serdang tersebut, masing-masing atas nama Imnok Silitonga, Poltak Marpaung dan Soni Hutagaol, mengatakan bahwa mereka terdaftar sebagai peserta penerima manfaat PKH. Dan selama itu tidak ada masalah dalam penerimaan manfaat program tersebut.
“Namun dua tahun belakangan ini, kami tidak ada lagi menerima bantuan PKH lagi,” ujar Poltak Marpaung didampingi istrinya, Rouli Br Silaen.
“Kami sudah pernah ke Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Asahan untuk mengecek status kepesertaan penerima manfaat PKH kami. Dikatakan pihak Dinsos, kami masih terdaftar sebagai penerima manfaat PKH,” tambah Rouli Br Silaen.
Dituturkannya, malah pihak Dinsos bertanya kepadanya tentang kenapa berkasnya belum ada diberikan. “Bu, kenapa ibu tidak kasi berkasnya,” kata Boru Silaen menyampaikan pertanyaan staf Dinsos Asahan kepada kru taslabnews.com.
Menurut Boru Silaen, berkas tersebut telah diserahkan kepada Pendamping PKH Desa Serdang, namun berkas tersebut tidak ada di Dinsos Kabupaten Asahan. Akibat hal tersebut manfaat PKH tidak dapat diterima oleh mereka.
Ditambahkannya, saat itu pihak Dinsos menghubungi Yunita dengan menanyakan bagaimana mengenai penerima manfaat PKH atas nama Rouli Boru Silaen. Dan Yunita menjawab agar mereka melapor ke desa untuk didata ulang.
Selanjutnya mereka melapor ke staf Pemerintahan Desa Serdang, Rahmad. Lalu mereka didata ulang dan di foto kembali. “Tapi sampe sekarang tidak ada informasi sama sekali,” tukasnya.
Keterangan yang mereka peroleh dari Yunita, ada pengurangan peserta penerima manfaat PKH. “Nanti di Sei Beluru juga banyak pengurangan, Itu kata si Yuni. Padahal sampe dua periode malah ada banyak penambahan,” kesalnya.
Usai mendengar keterangan tiga peserta penerima manfaat PKH tersebut, kru media taslabnews.com menyambangi rumah Pendamping PKH Desa Serdang untuk melakukan konfirmasi. Tiba di rumah itu, sekira pukul 17.00 WIB, oleh suami Yunita, kru media taslabnews.com harus sabar menunggu karena Yunita sedang mandi.
Namun setelah menunggu hingga hampir Maghrib, Yunita tidak kunjung keluar menemui kru media. Saat ditanyakan kepada seorang penghuni rumah tersebut yang kebetulan keluar rumah, diperoleh keterangan bahwa Yunita telah keluar melalui pintu belakang rumah tersebut. (edi/mom)