TASLABNEWS, LABUHANBATU – Sejumlah mobil mengalami kerusakan pasca melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis Bio Solar di Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) 14.214.225 di Jalan Ahmad Yani Rantauprapat, Rabu (28/10/2020) kemarin.
Diduga, kerusakan mesin kendaraan tersebut akibat dampak menggunakan Bio Solar bercampur atau berkadar air.
“Sesaat setelah mengisi minyak di SPBU itu. Berjarak 400 meter, di depan Bank Mandiri Rantauprapat mesin mobil saya mati total,” kata Ahmad Syafii warga Pare pare Tengah, kecamatan Marbau, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Kamis (29/10/2020) siang saat di temui wartawan.
Pemilik mobil Mitshubishi Pajero Putih BK1955 YO itu mengaku mengisi bahan bakar di SPBU tersebut sekira jam 19.45 Wib.
Dia tak menyangka jika bio solar yang dipasok ke dalam mobilnya itu mengandung banyak air. Tak mau menanggung risiko, dia memanggil mekanik dari showroom resmi Mitshubishi di kota Rantauprapat.
“Kemudian mobil ditarik ke bengkel. Diperiksa dan diketahui tangki minyak berisi air,” ujarnya.
Di saat bersamaan, katanya sejumlah mobil Mitsubishi lain mengalami hal serupa. Mengalami mati total mesin mobil.
“Ada juga mobil Pajero yang berhenti karena kerusakan tepat di depan Bank Mestika jalan Ahmad Yani Rantauprapat. Berjarak 100 meter dari SPBU,” katanya.
Memang, akunya ketika dikomplain ke pihak manajemen SPBU Ahmad Yani Rantauprapat mengaku bertanggungjawab kerusakan mobil konsumen akibat bio solar mengandung air tersebut.
“Saya laporkan ke sana. Mereka bersedia menanggung biaya perbaikan mobil. Kerugian biaya perbaikan sekira Rp1,3 juta,” tandasnya.
Hasil penelusuran wartawan di bengkel resmi Mitsubishi di kawasan jalan Adam Malik, Rantauprapat, terdapat empat mobil mengalami nasib yang sama. Kerusakan mesin dampak resapan air dan seusai mengisi bahan bakar di SPBU yang sama.
Diantaranya, Mobil Pajero Hitam BK 1890 YM, milik Anto warga Sirandorung, Rantauprapat. Informasi yang diperoleh melakukan pengisian BBM sekira jam 19.37 Wib dengan harga Rp200 ribu. Mitshubishi Pajero Putih BK1955 YO milik Ahmad Syafii warga Pare pare Tengah, kecamatan Marbau, Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Lalu, mobil Pajero putih BK 1967 ABI milik Kapolsek Marbau, AKP Joni Pasaribu. Mengisi bio solar sekira jam 20.00 dengan harga Rp200 ribu. Dan, Strada Triton BK 8238 YZ pemilik Alex Toko Saudara warga jalan Jend Sudirman, Rantauprapat mengisi BBM sekira jam 19.00 Wib senilai Rp218 ribu.
Sedangkan mekanik bengkel Mitsubishi Rantauprapat, Sarul mengakui kerusakan mesin mobil-mobil yang memakai bio solar mengandung air tersebut fatal. Berdampak pada kerusakan serius pada mesin.
“Ya, karna kadar airnya sangat banyak. Akibatnya mesin jadi mati,” jelasnya.
Sekedar catatan, SPBU 14.214.225 di Jalan Ahmad Yani Rantauprapat ini pernah memiliki catatan hitam. SPBU tersebut meledak dan terbakar. Peristiwa yang terjadi sekira pukul 12.30 WIB itu diduga akibat korsleting listrik pada gudang bagian pojok kiri bangunan yang di bawahnya terdapat tangki timbun bunker solar.
Akibatnya sejumlah warga yang sedang mengisi bahan bakar lari berhamburan menyelamatkan diri. Bebarapa saksi mata mengatakan, ledakan bermula dari bagian gudang pojok SPBU dan melontarkan sejumlah material yang ada di sekitarnya, kemudian api merambat hingga ke bagian belakang SPBU.
Adek, selaku pengawas perawatan mesin pompa bbm di SPBU 14.214.225 saat di temui wartawan mengakui bahwa pompa bio solar tersebut mengalami kerusakan.
“Saya yang menangani perawatan mesin pompa bbm disini, memang kita lagi ada perbaikan,” ujarnya.
Sementara, Humas SPBU 14.214.225 Erik belum berhasil ditemui wartawan di tempat. Dicoba menghubungi ke nomor ponselnya, dalam keadaan tidak aktif. Selain itu, konfirmasi juga dilayangkan melalui pesan Whatsapp pribadinya, namun belum ada balasan hingga berita ini dikirim ke redaksi.
Terpisah, Kapolres Labuhanbatu AKBP Deni Kurniawan saat dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp, Jum’at (30/10/2020) siang, terkait hal tersebut mengatakan bahwa pihaknya kini tengah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi. (CS/mom)