TASLABNEWS, ASAHAN – Diduga Kepala Desa melakukan penggelapan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari dana desa (DD), sekitar 500-an warga Desa Banjar Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan mendatangi Kantor Bupati Asahan, Senin (5/10/2020) sekitar pukul 09.30 Wib.
Kedatangan warga Desa Banjar yang didominasi oleh emak-emak tersebut ke Kantor Bupati untuk menanyakan perihal BLT DD tahap 4,5 dan 6 yang tak kunjung dicairkan.
Seorang warga Desa Banjar, Ibu Fatmah mengaku telah dua kali datang ke Kantor Kepala Desa namun tidak memperoleh jawaban yang memuaskan dari aparat pemerintahan desa.
Menurut Fatmah juga bahwa pembagian bantuan sosial yang diberikan kepada warga yang terdampak pandemi Covid-19 ini, tidaklah tepat sasaran.
“Banyak warga yang mendapat double (ganda,red), sementara masih banyak warga yang lain belum dapat,” tukasnya.
Sementara penanggungjawab aksi demo, Indra Sahfirman, dari organisasi Barisan Milenium Nusantara, mengatakan bahwa mereka menuntut pencairan BLT DD tahap 4, 5 dan 6 di Desa Banjar.
“Kami menduga adanya penggelapan dana BLT oleh oknum-oknum Kepala Desa,” katanya.
Selain itu, Indra juga menuntut agar adanya pemeriksaan atas aparatur negeri sipil (ASN) di lingkungan Kabupaten Asahan yang tidak netral dalam pilkada.
“Dari tadi pagi kami datang, namun tak ada satu pun pejabat pemda yang menemui kami,” ujarnya.
Usai melakukan demo di Kantor Bupati Asahan, pukul 15.00 para pendemo meninggalkan Kantor Bupati dengan tertib dan bergerak ke Kantor Bawaslu Kabupaten asahan. (edi/mom)