TASLABNEWS, ASAHAN – Bapak mau tidur, jangan ganggu ya. Itu pesan terakhir korban tabrak lari di Sekep Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan, Rudianto kepada anak sulungnya sebelum tidur pada malam hari sebelum peristiwa itu, Kamis (22/10/2020) pagi sekitar pukul 03.00 Wib.
Kejadian Kamis Dini Hari, Jadi Korban Tabrak Lari, Penjual Ikan di Meranti Asahan Tewas
Banyak kesan yang tak terlupakan oleh istri, anak-anak, orangtua dan sanak saudara Almarhum Rudianto. Semasa hidupnya, almarhum dikenal sebagai orang yang giat bekerja sebagai penjual ikan laut dan merupakan tulang punggung keluarga.
“Almarhum adik saya sangat dekat dengan saya. Selalu mengadu kepada saya tentang kendala-kendala yang dihadapinya,” ujar Abang almarhum, Sofyan kepada kru taslabnews.com saat disambangi di rumah duka di Desa Sei Alim Binjai Manis Kecamatan Sei Dadap, Asahan, Kamis (22/10/2020) Pukul 13.30 WIB.
“Seperti kendala yang dihadapi setiap mengendarai kereta Revonya. Almarhum bercerita bahwa dia sering jatuh naik kereta Revo dan terlibat kecelakaan,” ungkap Sofyan.
“Setiap pagi almarhum berangkat ke Batubara unruk membeli ikan dan sore harinya almarhum membawa istri dan tiga anaknya untuk berkeliling atau jalan-jalan sore,” tutur Sofyan dengan sedih.
Terpisah, anak sulung almarhum yang masih bersekolah di SMA menuturkan bahwa ayahnya selalu baik dan berusaha memberikan yang terbaik bagi mereka.
“Saat akan tidur semalam, (Rabu, red), almarhum mengatakan kepadaku, ayah mau tidur,” katanya sedih.
“Jangan ganggu ayah, karna mau tidur,” tuturnya mengulang pesan terakhir almarhum.
“Ternyata itu kata kata terakhir ayah, karena sekitar pukul 03.00 WIB Ayah berangkat mengambil ikan ke batu bara,” kenang anak sulung almarhum Rudianto dengan mata berlinang. (edi/mom)