TASLABNEWS, ASAHAN- Ternyata dari Rp35 miliar lebih dana hibah DAK di Dinas Pendidikan Asahan tahun 2012 yang harusnya untuk pembelian mobiler 210 sekolah, dialihkan jadi rehab ruang kelas.
Bukan hanya itu, pada masa kepemimpinan Ismail sebagai Kadis Pendidikan Asahan. yang saat ini menjabat sebagai Wakil Walikota Tanjungbalai juga menggunakan hibah DAK mobiler sekolah untuk membangun laboratorium.
Itu dikatakan Sekjen DPP Bara Api Afifuddin kepada taslabnews, Kamis (3/9/2020).
Menurut Afifuddin, dari 210 sekolah tang berhak menerina hibah DAK pengadaan mobiler, 174 adalah SD Negeri, 15 SD Swasta, 15 SMP Negeri dan 6 SMP Swasta.
Untuk 174 SD Negeri hibah DAK untuk pengadaan mobiler sekolah sebesar Rp28.300.874.400. Sedangkan 15 SD swasta menerima Rp2.988.500.000.
Kemudian 15 SMP negeri menerima Rp3.036.255.200. Lalu 6 SMP swasta menerima Rp982.300.000.
BERITA SEBELUMNYA
ICW Mendukung Agar Kasus Hibah Mobiler Sekolah di Disdik Asahan Masa ke Pemimpian Ismail Diusut
Hasil pemeriksaan BPK, ternyata Kadisdik tidak melakukan pengadaan mobiler sekolah. Namun dana hibah DAK Rp35 miliar lebih itu digunakan untuk rehab ruang kelas dan membangun laboratorium.
Hal itu tidak sesuai dengan ketentuan penyaluran dana Hibah DAK. Selain itu, berdasarkan hasil pemeriksaan BPK Tanggal 25 Maret 2013, seluruh fisik rehab ruang kelas dan pembangunan laboratorium ternyata tidak selesai dikerjakan sampai hari pemeriksaan dilakukan.
“Kan jadi lucu bang. Perentukan hibah DAK itu untuk pengadaan mobiler sekolah seperti kursi, meja fi sekolah. Eh kok dialihkan jadi bangun laboratorium fan rehab ruang kelas. Berarti kadisdik menyalahgunakan wewenang jabatannya. Apa lagi saat diperiksa BP eh pembangunan rehab ruang kelas dan laboratorium tak selesai dilakukan,” ucapnya.
(Syaf)