TASLABNEWS, ASAHAN – Ternyata Bocah Piatu warga Desa Serdang Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan yang mengalami penyiksaan dengan ditempel besi panas dari 5 pria warga desa yang sama, menderita keterbelakangan mental.
Hal tersebut diperoleh awak media taslabnews.com saat berbincang-bincang dengan Ayah korban di kediaman mereka di Dusun 5 Desa Serdang, Kecamatan Meranti, Kamis (13/8/2020) siang.
Aron Panjaitan menuturkan bahwa anaknya, Nurdin Panjaitan menderita keterbelakangan mental, sehingga Nurdin hanya sekolah hingha kelas 2 SD.
“Anak saya sekolah hanya sampai kelas 2 SD. Karena dia memiliki kelainan jiwa atau cara berpikir agak lain,” ungkap Aron.
Dituturkannya, Nurdin merupakan anak bungsu dari 4 bersaudara, 2 laki dan 2 perempuan. “Semua saudara Nurdin berada di luar Kabupaten Asahan, di Bagan Batu, Rokan Hilir dan di Kabupaten Batubara.
“Saat Nurdin umur 8 Tahun, ibunya meninggal dunia,” kenang Aron Panjaitan.
“Nurdin sering membantu atau ikut kerja dengan tetangganya. Sehari-hari dia memasang tarup pelaminan atau untuk orang meninggal, yang kepunyaan Mamak Sarah. Dan sering juga ikut mengantar tabung gas milik Opung Oberlian,” tutur Aron Panjaitan.
“Semua itu untuk menambah uang jajan selama saya pergi merantau,” jelasnya.
Aron juga menjelaskan keputusannya merantau untuk mencari penghidupan untuk keluarganya. “Saya di kampung ini tidak punya tanah untuk di garap, jadi untuk menghidupi keluarga saya harus merantau, Bang,” katanya. (edy/mom)