TASLABNEWS, ASAHAN – Adanya penjualan buku Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada murid tingkat Tsanawiyah dan Aliyah di Yayasan Pendidikan (YP) Almanar menimbulkan keresahan orangtua murid. Kepala sekolah (Kasek) Almanar tingkat Tsanawiyah, Rahman mengatakan, hal itu atas persetujuan pihak Departemen Agama (Depag) Kabupaten Asahan.
Yayasan Pendidikan Almanar merupakan salahsatu yayasan yang dibangun Perkebunan PTPN IV Unit Pulu raja, yang berlokasi di atas HGU PTPN IV Pulu raja di Desa Orika Jalinsum si Gura Gura. Yayasan tersebut menjadi pembicaraan masyarakat, karena hingga kini tidak tidak diketahui siapa pemilik yayasan itu.
Informasi yang diterima awak media taslabnews.com, pihak Yayasan Pendidikan Almanar melakukan penjualan buku Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada murid tingkat Tsanawiyah dan Aliyah. Sementara orangtua murid mengetahui bahwa pendidikan tersebut menerima Bantuan Operasional Siswa (BOS).
Beberapa orangtua menanyakan buku yang ditanggung menggunakan dari dana Bos kemana. Sementara uang sekolah dikutip tingkat Tsanawiyah Rp50 Ribu sedangkan di tingkat Aliyah Rp100 Ribu. Menurut orang tua murid, diketahui dana BOS telah dicairkan guna meringankan orangtua murid sebagai mana program pemerintah mewujudkan pendidikan wajib sembilan tahun.
Kepala sekolah Almanar tingkat Tsanawiyah, Rahman saat dikonfirmasi awak media taslabnews.com mengatakan bahwa penjualan buku kepada murid memang ada, namun hal itu atas persetujuan pihak Departemen Agama (Depag) Asahan.
“Mana mungkin kami berani jual buku kepada murid tanpa persetujuan Depag,” ujar Rahman.
Namun Rahman tidak mengetahui siapa pemilik yayasan pendidikan tersebut. “Saya jadi kepala sekolah, dihunjuk dari PTPN IV Unit Pulu raja, karena saya masih aktif sebagai karyawan PTPN IV Unit Pulu raja,” terangnya.
Sementara Kepala sekolah Pendidikan Almanar tingkat Aliyah, Sangkot tidak berhasil dikonfirmasi. Menurut staf tata usaha bahwa kepala sekolah tidak masuk, karena murid belum diperbolehkan belajar datang ke sekolah sehubungan dengan Covid-19.
Menurut pengakuan seorang wali kelas tsanawiyah bahwa Sangkot juga berstatus masih aktif karyawan PTPN IV Unit Pulu raja.
Keterangan Wali kelas tingkat tsanawiyah, yang tidak mau menyebutkan namanya mengatakan bahwa yang mengelola Pendidikan Almanar adalah Junaidi, staf di PTPN IV Unit Pulu raja.
“Bapak Junaidi itu sudah puluhan tahun pindah tugas ke PTPN IV Unit Simalungun. Saya sebagai wali kelas tenaga pengajar mengharapkan kepada manager PTPN IV agar Kepsek Rahman dan Sangkot dipindahkan tugasnya ke Perkebunan,” ujarnya.
Terpisah, beberapa orang tua murid Yayasan Pendidikan Almanar kepada taslabnews.com.menyatakan kebingungan perihal adanya penjualan buku kepada murid di sekolah tersebut.
“Kami bingung kemana mau mengadukan perihal masalah penjualan buku kepada murid. Ketua komite di Almanar tingkat Tsanawiyah maupun tingkat Aliyah, Sahroni merupakan tenaga pengajar (Guru) di sekolah Almanar. Sedangkan pemilik yayasan sama sekali kami tidak tau,” ujar para orangtua murid.
Para orangtua murid berharap Dinas Pendidikan Asahan maupun Departemen Agama segera memanggil pihak yayasan Almanar atas adanya penjualan buku Lembar Kerja Siswa (LKS) dan buku mata pelajaran yang ditanggung dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). (sof/mom)