TASLABNEWS, SIMALUNGUN – Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) KONI Kabupaten Simalungun yang dilaksanakan di Hotel Simalungun City, Pematang Raya diwarnai aksi walk out oleh pengurus cabang olahraga Taekwondo, Rabu (29/7/2020)
Aksi walk out nya Pengurus Cabang (Pengcab) Taekwondo ini ditengarai karena mereka menilai Panitia Musorkab melakukan pelanggaran AD/ART.
Pengcab Taekwondo Simalungun Desak Musorkab KONI Simalungun Ditunda
El Kananda Shah selaku Ketua Pengcab Taekwondo Indonesia langsung naik ke atas podium acara dan menyampaikan bahwa Taekwondo Indonesia tidak mengakui Musorkab KONI Simalungun karena banyaknya aturan organisasi yang dilanggar.
Selanjutnya, Nanda juga mengatakan akan melaporkan kegiatan Musorkab KONI sampai kepada Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAORI) dan kepada penegak hukum karena banyaknya kejanggalan dalam pelaksanaan Musorkab hingga ke Laporan Pertanggungjawaban.
Aksi walk out dari Musorkab KONI ini juga turut dilakukan oleh pengurus cabang lainnya, antara lain Pengcab Taekwondo, Renang, Gulat, Softball, dan Catur.
Senada, Iwan Damanik sebagai Ketua Pengcab Renang menyatakan bahwa Musorkab KONI Simalungun sangat memalukan.
Sebut Langgar AD/ART, PRSI Simalungun: Jangan Paksakan Musorkab KONI Simalungun
“Apabila kita lihat dari laporan pertanggungjawaban KONI Simalungun itu gak lebih dari upaya akal-akalan agar Pengcab tidak mengetahui kemana penggunaan dana hibah selama satu periode kepengurusan KONI Simalungun. Dalam hal pengelolaan keuangan KONI juga selama ini tidak pernah transparan dan diketahui oleh pengcab olahraga,” katanya.
“Sejak Sdr. Bambang Kencono Wahono memimpin KONI Simalungun sama sekali tidak pernah dilakukan rapat tahunan untuk membahas program kerja dan melaporkan penggunaan keuangan KONI agar transparan kepada seluruh pengcab,” ungkap Iwan.
“Kami meminta kepada Ketua KONI provinsi Sumatera Utara agar meninjau ulang pelaksanaan Musorkab KONI Simalungun, jangan jadikan Musorkab KONI Simalungun sebagai ajang untuk merusak KONI itu sendiri,” tegasnya.
Selanjutnya, pengcab Softball melalui sekretarisnya juga merasa heran dengan pelaksanaan Musorkab KONI Simalungun ini.
“Kami sendiri sebagai anggota yang memiliki hak suara di KONI Simalungun malah tidak diundang kalau tidak kami minta langsung undangannya kepada panitia. Jadi kegiatan Musorkab yang dilaksanakan hari ini memang terkesan dipaksakan dan seperti memang sudah ada pengkondisian untuk memenangkan salahsatu kandidat calon ketua KONI Simalungun,” tandasnya. (mom)