TASLABNEWS, LABUHANBATU – Dinas Pertanian Kabupaten Labuhanbatu selalu siap membantu dan mendukung masyarakat petani padi yang tergabung di dalam kelompak tani di daerah Desa Sei Penggantungan, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu.
“Seyogyanya, OPD Dinas Pertanian Labuhanbatu ini, tidak pernah menolak permohonan proposal para petani padi ke OPD Dinas Pertanian Labuhanbatu. Bahkan, OPD Dinas Pertanian Labuhanbatu, siap membantu apa yang dimohonkan dan diminta para petani padi. Kami siap memberikannya serta membantunya.”
Demikian diucapkan, Kepala Sub Bidang Sarana dan Prasaran Pertanian Yusril, SP mewakili Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Labuhanbatu Agus Salim Ritongan, kepada DimensiNews di kantornya Jalan WR. Supratman, Kelurahan Padang Matinggi, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu, Kamis (23/7/2020).
Hal itu dikatakan Yusril SP, berkaitan dengan adanya statemen Kepala Desa Sei Penggantungan, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu Sapon Rialdy kepada DimensiNews melalui pesan singkat ke WhatsAppsnya, Kamis (23/7/2020) lalu, Yusril meminta kepada Kades Sapon yang tergabung di dalam kelompok tani di Desa Sei Penggantungan, agar mengkirimkan proposal permohonan minta bantuan bibit0-bibit padi dan hama-hama dalian padi tersebut.
“Harus ada proposal permintaannya yang ditandatangani Kepala Penyuluh Pertanian Kecamatan Panai Hilir. Kita akan berikan. Namun, kalau Sapon dan petani ingin bibit D R.6 – 32 tersebut, sudah terlambat. Kemaren mereka tidak mau. Sebab, itu sudah habis, itu hanya untuk luas 500 hektar persawahan padi. Ya, itulah yang di Desa Selat Beting,” terang Yusril.
Terpisah, Kades Sei Penggantungan Sapon Rialdy beserta kelompok tani padi masyarakat Desa Sei Penggantungan, merasa kepanasan terkait kunjungan kerja Bupati Labuhanbatu H. Andi Suhaimi Dalimunthe ke Desa Selat Beting yang dalam pertemua Bupati Andi dengan para petani di Desa Selat Beting, Senin (21/7/2020) tersebut.
Bupati mengatakan, bahwa Desa Selat Beting akan menghasilkan padi terbesar se Kanupaten Labuhanbatu. Dan, akan menfasilitasi para petani di Desa Selat Beting berupa alat-alat pendukung pertanian. Bupati Andi, juga mengutarakan, akan membangun kilang padi di Desa Selat Beting.
Ditambah lagi, pidato oknum Kades Desa Selat Beting, Muktar Dalimunthe yang menyebutkan, bahwa Petani di Desa Selat Beting bisa panen padi satu tahun tiga (3) kali panen padi sawah. Sesuai gagasan Bupati Andi terkait tanam bibit padi R.6 Impari 32, bisa menghasilkan padi sawah. Dengan luas lahan persawan padi di Desa Selat Beting berkisar seluas 120 hektar.
“Buatkan berita kita pak. Bahwa Sei Penggantungan tidak mau kalah dengan Selat Beting. Ikut juga balek Damen. Langsung Kades turun ikut balek Damen beserta masyarakat. Dengan ini mohon bantuan Pemkab dalam hal pengen dalian hama dan penyakit,” demikian isi pesan singkat oknum kades Sei Penggantungan Sapon Rialdy.
Menurut Sapon, ianya akan langsung turun ke sawah menanam ulang padi bersama kelompok tani padi yang mayoritas nya adalah masyarakat Desa Sei Penggantungan.
“Sampaikan sama Pemkab Labuhanbatu pak, buat beritanya. Kami mohon dibantu, kami tidak mau kalah dengan petani Desa Selat Beting. Kami akan ulang tanam padi sawah agar bisa minimal dua (2) kali panen padinya. Kami minta bibit padi tersebut dan hama dalian padi. Biar kami tanam ulang. Kadesnya langsung turun ikut menanam padi,” ungkap Sapon melalui pesannya.
Diketahui juga, sewaktu panen raya padi sawah di Desa Sei Penggantungan, Kecamatan Panai Hilir pada tahun 2018 – 2019, Bupati Labuhanbatu Andi Suhaimi pernah berjanji akan membangunkan lumbung padi bagi petani di Desa Sei Penggantungan tersebut. Namun, sampai saat ini, janji Andi Suhaimi terhadap masyarakat Desa Sei Penggantungan yang mayoritas seluruhnya mata pencarian sebagai petani padi tersebut belum ditepati.
Padahal, dari segi luas lahan areal persawahan padi di Desa Sei Penggantungan tersebut adalah seluas 6.000 hektar luas lahan persawahan padinya. Jika dibandingkan dengan luas lahan persawahan di Desa Selat Beting Kecamatan Panai Tengah tersebut, hanya seluas 120 hektar.
“Desa Selat Beting kan pak, ada sungai untuk mengairi sawah mereka. Kalau kita di Desa Sei Penggantungan, hanya mengharapkan turun hujan pak. Air sungai kita asin. Ari laut pak. Belum ada bantuan Pemerintah untuk mengairi persawahan dari hulu Sungai yang ada di kampung sebelah yaitu arah kampung mesjid Labura,” bilang memet mengakhiri. (rel/cs/mom)