TASLABNEWS, MADINA – Sejumlah warga di Desa Mompang Julu Kecamatan Panyabungan Utara, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dan mahasiswa melakukan aksi demo dengan memblokir jalan desa, menuntut Bupati Madina untuk memecat Kepala Desa (Kades) Mompang Julu. Aksi yang terjadi pada hari, Senin (20/6/2020) pagi itu mengakibatkan 6 personil Polisi dan mobil dinas Wakapolres Madina terbakar.
Informasi yang berhasil diperoleh, aksi demo tersebut merupakan rentetan masalah pembagian BLT di Desa Mompang Julu. Para pendemo mengatakan bahwasanya Kepala Desa Mompang Julu Kecamatan Panyabungan tidak transparan dalam pengolahan Dana Desa serta diduga terjadi praktek KKN terhadap kebijakan yang telah dilakukannya.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja mengatakan bahwa para pendemo meminta klarifikasi dan informasi kepada Kepala Desa Mompang Julu, Hendri Hasibuan, tentang Anggaran Dana Desa Anggaran, tahun anggaran 2018 hingga 2020.
Dikatakan Kombes Tatan, dalam orasi para pendemo juga meminta Bupati Mandailing Natal mencabut SK Hendri Hasibuan sebagai Kepala Desa Mompang Julu. Karena, para pendemo menganggap Hendri tidak transparan mengelola dana desa.
“Kemudian para pendemo berjumlah ratusan orang itu juga meminta para pihak penegak hukum harus memeriksa dan menangkap Kepala Desa Mompang Julu,” kata Tatan.
Disampaikan Kabid Humas Polda Sumut, pihak kepolisian telah melakukan negosiasi dengan massa. Kepolisian telah berjanji untuk memproses ketidaktransparanan kepala desa dalam mengelola dana desa. Namun massa masih tetap melakukan pemblokiran jalan desa.
“Kelompok massa pemblokir jalan tidak menerima dan meminta agar Bupati Madina segera mengeluarkan SK pemecatan kepala Desa, sehingga hasil mediasi tidak mendapat titik temu sedangkan kelompok massa tetap melaksanakan aksi pemblokiran jalan,” jelas Kombes Tatan.
Menurutnya, diduga aksi pemblokiran jalan tersebut semakin tidak terkendali. Massa menyerang personel TNI dan Polri dengan melemparkan kayu dan batu yang ada dibahu jalan.
Akibat penyerangan tersebut, beberapa kendaraan bermotor, satu unit sepedamotor, satu unit Mobil Suzuki Baleno dan satu unit Mobil dinas Wakapolres Madina, terbakar.
“Enam Personil Polres Madina mengalami luka-luka akibat terkena lemparan batu dan saat ini mendapat perawatan medis di RSUD Panyabungan,” ungkap Kombes Tatan.
Dikatakan, langkah-langkah persuasif dan komunikasi telah dilakukan aparat Kepolisian, dimana massa juga melibatkan anak-anak untuk melakukan aksi tersebut.
“Warga yang melakukan tindakan anarkis belum ada diamankan. Karena polisi masih melakukan upaya persuasif dan humanis mengimbau masyarakat segera pulang. Ini yang dilakukan Kapolres Madina. Karena sampai saat ini jalan masih diblokir, makanya kita upayakan negosiasi kepada warga,” katanya.
Diinformasikan oleh Kombes Tatan, hingga tadi sore personel TNI dan Polri masih berjaga-jaga di depan RM Mandira, jalan lintas sumatera (Jalinsum) Medan-Padang.
“Massa juga masih terkonsentrasi pada titik kumpul awal aksi pemblokiran Jalinsum Medan-Padang, tepatnya di Desa mompang Julu Kecamatan, Panyabungan Utara,” ujar Tatan mengakhiri. (mom)