TASLABNEWS, ASAHAN – Lurah Dadimulyo, Rudi Candra Daulay mengatakan bahwa ada permainan dalam penyaluran bantuan sosial tunai (BST) di Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Asahan.
Lurah Dadimulyo didampingi Babinsa Kelurahan Dadimulyo, Serda Kamarudin dan beberapa Kepala Lingkungan (Kepling) di Kelurahan Dadimulyo menerima kedatangan sekitar 50 warga Kelurahan Dadimulyo Kecamatan Kisaran Barat, Asahan di Aula Kelurahan setempat, Senin (15/6/2020).
Melalui juru bicara, para warga menyampaikan tujuan kedatangan, untuk mempertanyakan penyaluran BST dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI, dimana tidak satupun warga Kelurahan Dadimulyo menerima bantuan tersebut. Sementara warga di kelurahan lain telah dua kali menerima BST.
“Pak Lurah, kami datang bukan mau buat rusuh tapi kami hanya mempertanyakan hak kami, mengapa daerah lain dapat BST sebesar Rp600.000, sedangkan kami tidak dapat?” tanya juru bicara warga.
“Kami kecewa mengapa kelurahan seakan tidak transparan tentang penerima bantuan Covid-19, baik dari pusat yang Rp600.000 maupun dari provinsi yang berupa sembako,” tanyanya lagi.
Menanggapi pertanyaan dari warga, Rudi Candra Daulay menjelaskan bahwa dirinya (Lurah) telah mengirimkan semua data warga yang berhak menerima BST ke pihak kecamatan, yang kemudian diteruskan ke Dinas Sosial Kabupaten Asahan, selanjutnya Dinas Sosial Asahan meneruskan data tersebut ke provinsi kemudian ke Kemensos.
“Sehubungan dengan tidak adanya warga Dadimulyo yang menerima BST, saya telah langsung tanyakan ke Kabid (kepala bidang) Binsos di Dinas Sosial, dan mereka meminta saya untuk melakukan verikasi data-data warga Kelurahan Dadi Mulyo,” tutur Lurah.
Dilanjutkan Rudi, kelurahan kembali melakukan verifikasi data-data warga, sekitar bulan Mei, dan telah menyampaikan data tersebut ke Dinas Sosial. Namun hingga saat ini tak satupun warga Dadi Mulyo menerima BST itu.
“Bahkan sudah saya cek ke dinsos data-data nama warga yang saya kirim tidak ada,” ujar Rudi.
Lurah Dadimulyo tersebut mengatakan bahwa ada permainan di Dinsos Kabupaten Asahan tentang data penerima BST dari Kemensos RI yang sebesar Rp600.000.
“Tolong di cermati, siapa kepala bidang di Dinsos yang orang Sidodadi? Saya yakin 90% itu permainan kepala bidang itu,” ungkap Lurah Dadimulyo.
Setelah mendengar keterangan dari Lurah, para warga yang didominasi ibu-ibu selanjutnya bergerak ke Kantor Dinas Sosial Kabupaten Asahan untuk memperoleh penjelasb yang lengkap tentang BST tersebut.
Usai menemui para warga, kepada awak media taslabnews.com Rudi menjelaskan bahwa warga kelurahan Dadimulyo ada sebanyak 1636 Kepala Keluarga (KK). Yang wajib menerima bantuan Covid-19 sebanyak 1189 KK.
“Warga yang telah menerima bansos dari provinsi sebanyak 1150 KK, jadi hanya tingal 39 KK yang belum mendapatkan bantuan,” jelasnya sembari mengatakan bahwa dirinya baru menjabat sebagai Lurah Dadimulyo sejak 2 Januari 2020. (edy/mom)