TASLABNEWS, LABUHANBATU – Fraksi Gerindra DPR RI mengusulkan pemberian bantuan sosial tunai (BST) kepada warga terdampak Covid-19 diperpanjang hingga Desember 2020 karena grafik pandemik Covid-19, belum teratasi secara optimal.
Hal tersebut, dikatakan Ketua Komisi VII DPR RI, Gus Irawan Pasaribu, Jumat (12/6/2020) dalam acara Halal bi Halal DPC Gerindra Labuhanbatu, di sekretariat Partai Gerindra Labuhanbatu di kawasan Jalan Perdamean Rantauprapat.
“Kami (Fraksi Gerindra) di DPR RI menyuarakan, meminta agar pemberian bantuan yang hingga Juni diperpanjang hingga Desember 2020. Ini informasinya,” ungkap Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerakan Indonesia Raya (DPD Gerindra) Sumatera Utara tersebut.
Alasannya, karena grafik penularan pandemik virus korona belum menurun. Lanjut dia, usulan itu kemungkinan bakal direspon oleh pihak pemerintah.
Maka, dia mengusulkan Fraksi Gerindra agar membuka posko pendataan dan pengaduan warga terdampak Covid-19 yang tak mendapat bantuan.
Di lapangan, kata Gus hasil investigasinya banyak menemui warga yang tidak mendapatkan bantuan. Padahal, terdampak Covid-19.
“Saya heran kenapa warga tidak dapat. Kenapa data ditutup-tutupi,” paparnya.
Oleh karena itu, sambungnya, kalau memang Partai Gerindra ingin ikut membantu warga agar membuka posko. Sehingga, didapatkan data warga terdampak Covid-19. Agar tidak terjadi timpang tindih data. Ada yang layak menerima tapi tak dapat. Ada yang berkemampuan tapi dapat. Juga ada yang dapat berulang kali.
“Kalau memang mau ikut bantu. Agar dana tepat sasaran perlu buka posko pendataan dan pengaduan. Agar data warga diverifikasi dengan data pemerintah,” jelasnya.
Kalangan DPR RI sendiri menyerahkan dana sebesar Rp400,51 T ke pemerintah agar dipergunakan untuk mengatasi dampak Covid.
“Kita menghilangkan hak dewan, Hak budget dewan. Itu kita kasih check kosong ke pemerintah. Silahkan agar dikelola untuk mengatasi Covid. Karena situasi abnormal dan situasi yang perlu penanganan segera kita serahkan ke pemerintah. Itu dana APBN Rp110 T diantaranya untuk program safetynet. Program bantaran sosial. Itu harus sampai sasaran. Kemudian, Rp75 Triliun untuk mengatasi Covid sektor kesehatan dan obat,” paparnya.
DPC Gerindra Labuhanbatu sendiri mengucurkan 400 paket bantuan sembako kepada warga terdampak Covid-19 di Labuhanbatu.
“Ada 400 paket sembako, diantaranya beras minyak makan, teh dan mi instan,” ungkap Ketua DPC Gerindra Labuhanbatu, Abdul Karim Hasibuan di acara yang juga dihadiri Ketua OKK Gerindra Sumut, Dedy Arfan Sinaga dan para pengurus PAC se-Labuhanbatu.
Di acara dengan pola mengikuti protokol kesehatan itu, Karim juga menjelaskan kondisi kekinian penyaluran sejumlah BST ke warga Labuhanbatu.
Pihaknya juga turun ke lapangan untuk memdata para warga yang terdampak Covid-19. Disamping itu, katanya pendaatan warga penerima juga terkesan amburadul. (cs/mom)