TASLABNEWS, ASAHAN-Ternyata seluruh rekening bank milik sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Asahan untuk penerima dana bos belum di sahkan oleh bupati.
Itu dikatakan salahseorang aktivis di Asahan Muhammad Isa kepada taslabnews, Rabu (24/6/2020).
Menurut Isa, sesuai temuan Badan Pemeriksa Keuangan,
pengelolaan rekening serta pengesahan belanja dana BOS belum memadai.
Dimana Anggaran belanja dana BOS dianggarkan sebesar R89.688.000.000 dengan realisasi Rp75.869. 279.290.
Seharusnya realisasi dana BOS SD Negeri dan SMP Negeri direalisasikan berdasarkan jenis belanja yaitu belanja pegawai belanja barang dan jasa belanja modal.
Koreksi pada LRA tidak dapat dilakukan karena dana BOS tidak dianggarkan berdasarkan jenis belanja tetapi dianggarkan sebagai belanja hibah.
Akibatnta terdapat kesalahan penganggaran pada belanja hibah sebesar Rp75.869. 279.290 yang merupakan realisasi dana BOS.
Selain itu rekening dana BOS belum ditetapkan dengan keputusan Bupati di mana Pemkab Asahan memiliki 442 unit Sekolah Negeri penerima dana BOS yang terdiri dari 383 SD dan 59 SMP.
Seluruh sekolah penerima dana BOS diwajibkan membuka rekening pada Bank Sumut.
Rekening yang digunakan tidak berbentuk giro tapi berbentuk tabungan sehingga rekening tersebut dikenakan biaya administrasi dan bunga tabungan serta dikenakan pajak penghasilan.
Isa meminta agar Kadisdik Asahan Sofyan lebih jeli dalam menangani pengelolaan dana BOS.
Saat hal ini dikonfirmasi ke Kadisdik Asahan Sofyan, ia membenarkan adanya temuan BPK tersebut.
“Oh ya itu sdh ditindak lanjuti sesuai dgn rekom BPK,” jawab Sofyan.
Sementara Sekretaris Disdik Asahan Pardamean Sitorus mengatakan masalah ini sudah kami beri jawaban sama BPK. Surat Edaran dari mendagri untuk mekanisme pengelolaan Dana Bos harus melalui BUD baru muncul sekitar bln september tahun 2018.
“Maka tidak sempat dilaksanakan dari januari. Alasan ini sdh dapat doterima BPK. Rincian belanja kita kelompokkan menjadi 3. 1. Belanja Pegawai. 2.Belanja Barang Jasa. 3. Belanja modal. Rincian belanja ini ada di masing-masing satuan pendidikan,” ucapnya. (Syaf)