TASLABNEWS, ASAHAN- Banyaknya proyek bermasalah di Dinas PUPR Asahan yang jadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menunjukkan bahwa Surya selaku Bupati Asahan gagal dalam membina bawahan dan memimpin Asahan.
Itu dikatakan mahasiswa UNA Muhammad Seto Lubis kepada taslabnews, Selasa (9/6/2020).
“Lihat saja sudah jelas ada 35 proyek yang pengerjaannya kekurangan volume, tapi kenapa Bupati Asahan Suryan tidak menegur dan mencopot jabatan kadis PUPR. Itu lah kegagalan Surya dalam membina bawahannya dan memimpin Asahan ini. Harusnya Surya bertindak tegas dan memberi sanksi sana kadis PUPR,” ucapnya.
Seto menambahkan, banyaknya proyek bermasalah yang jadi temuan BPK membuktikan bahwa dalam proses pengerjaan proyek minim dilakukan pengaeasan oleh pejabat Dinas PUPR.
“Kalau diawasi saat pengerjaannya gak mungkin terjadi lah temuan BPK itu,” tambahnya.
BERITA SEBELUMNYA:
Hebat, Dalam 1 Tahun Anggaran, Ada 35 Proyek di PUPR Asahan Bermasalah dan Jadi Temuan BPK
Seto menambahkan, dalam pengerjaan suatu proyek ada dokumen kontrak kerja yang harus ditanda tangani pihak rekanan/pemborong/kontraktor dengan pihak dinas PUPR.
Diantaranya pengeejaan harus sesuai surat perjanjian kontrak. Namun faktanya ada 35 proyek yang dikerjakan tidak sesuai kontrak kerja.
“Anehnya, walau tak sesuai kontrak, tapi rekanan tetap menerima pembayaran 100 persen. Yang jadi pertanyaan ada gak pejabat PUPR yang mengawasi pengerjaan. Kalau ada kenapa bisa banyak proyek bermasalah,” ucapnya.
Seto menduga ada kesengajaan permainan antara rekanan dan pejabat PUPR agar bisa meraih keuntungan pribadi atas pengerjaan proyek yang bermasalah itu. (Syaf)