TASLABNEWS, Nasib naas dialami Noky Syahputra (26). Ia tewas setelah egrek yang dibawanya nyangkut di pohon pisang dan mengenai lehernya. Akibatnya, Noky tewas dengan leher nyaris putus.
Peristiwa itu terjadi, Rabu (27/5/2020) sekira pukul 14.00 Wib di perladangan Dusun Rejo Sari, Desa Kwala Begumit, Stabat, Langkat
Korban merupakan warga Dusun IV Paya Mabar, Desa Paya Mabar, Stabat.
Kapolres Langkat AKBP Edi Suranta Sinulingga dalam keterangannya mengatakan, peristiwa itu pertama kali diketahui rekan-rekan Noky, sesama buruh panen sawit. Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke Polsek Stabat.
“Berdasarkan keterangan saksi-saksi, sebelumnya korban baru selesai memanen buah sawit milik Makmun dengan mengendarai sepedamotor Honda Supra X warna hitam BK 2180 RR,” katanya.
Usai memanen sawit, Noky kemudian berencana pulang dengan egrek bergagang sepanjang 7 meter yang digunakanan dengan mengendarai sepedamotornya.
“Pada saat melintas di tikungan perladangan, bagian belakang gagang egrek tersangkut pohon pisang,” jelas Edi Suranta.
Akibatnya, bagian pisau egrek tertarik lalu tersangkut di leher Noky. leher pria itu pun tersayat dan nyaris putus.
“Pada saat kejadian tersebut, tidak ada orang yang melintas, sehingga korban tidak mendapat pertolongan sehingga mengakibatkan korban kehabisan darah,” jelasnya.
Selanjutnya, rekan-rekan kerjanya membawa jenazah Noky ke rumah orangtuanya. Sesampainya di rumah duka, pihak Puskesmas Stabat kemudian melakukan visum luar terharap jenazah Noky.
“Atas permintaan abang kandung korban, Supriadi (32), tidak dilakukan otopsi. Pihak keluarga korban menerima atas kematian almarhum yang diakibatkan oleh kelalaian,” jelas Edi. (Mjc/int/Syaf)