Taslabnews.com, Labuhanbatu – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) segera digelar tahun ini. Akibat pandemi Covid-19, sejumlah teknis PPDB di Sumatera Utara mengalami perubahan dari pelaksanaan tahun sebelumnya.
“Kalau dulu syarat mendaftar acuannya surat keterangan hasil ujian nasional (UN), sekarang karena UN ditiadakan, maka acuannya adalah nilai rapor dari semester 1-5,” ucap Kasi Pendidikan Cabang Rantauprapat, Aprianto, Jumat (29/5/2020) siang.
Terkait persyaratan calon siswa yang mendaftar, lanjutnya, harus memiliki surat Keterangan berbadan sehat dari rumah sakit umum menjadi syarat mutlak untuk calon siswa mendaftar.
“Coba kordinasi ke pak Kacabdis tentang syarat mendaftar, karena pak kacabdis yang mengikuti rapat tentang PPDB Online tahun 2020 di Disdik Propinsi,karena pantia nya sekjen Disdik propinsi,” tutur Aprianto.
PPDB online tingkat SMK yang di mulai buka pendaftaran mulai tgl 30 mei s/d 2 juni tahun 2020.
Sementara para calon siswa tingkat SMK yang akan mendaftar, serbu rumah sakit umum daerah (RSUD) labuhanbatu untuk mengurus Surat keterangan berbadan Sehat, bebas tato, tindik untuk syarat mendaftar PPDB Online tingkat SMK tahun 2020, usai mendapat surat dari pihak rsud setiap per orang di kena biaya sebesar 128.000 (seratus dua puluh delapan ribu rupiah) oleh pihak rsud labuhanbatu.
Syarat PPDB online tahun 2020 disoal calon orang tua murid yang hendak mendaftar di Salah satu sekolah SMK Negeri,sebut bu nur kepada awak media mengatakan merasa terbebani dengan syarat surat keterangan berbadan sehat,bebas tato,tindik harus mengeluarkan biaya sebesar 128.000 ( seratus dua puluh delapan ribu rupiah ) di situasi covid 19 begini,lain lagi ongkos becak pulang pergi dari rumah,besok entah makan apa lagi”.ucapnya.”
Disisi lain humas RSUD Labuhanbatu Doni simamora saat di konfirmasi awak media terkait biaya Surat Keterangan Berbadan Sehat sebesar 128.000 (seratus dua puluh delapan ribu rupiah) membenarkan,itu sudah termasuk tiga surat, SKBS,Bebas tato dan tindik.
“Kalau tidak di layani bang masyrakat kita yang kenak bang.
Lagi an ngapain sih mau daftar sekolah aja calon siswa harus pakai surat SKBS,bebas tato dan tindik kan selain mempersulit calon siswa kan terbebani dengan biaya ,apa lagi situasi covid 19 banyak masyrakat kehilangan pencairan akibat banyak di rumah aja,” sebut Doni merasa prihatin.
Sementara Semua pelaksanaan pendaftaran dilaksanakan secara online. Siswa dan orangtua siswa diminta tidak perlu datang ke sekolah untuk melakukan pendaftaran.
Bahkan masyarakat berharap, sejumlah persyaratan juga akan diubah sesuai kondisi. Misalnya surat keterangan berbadan sehat dari dokter untuk calon siswa SMK Surat itu diganti dengan pernyataan orangtua.
“Soalnya kalau harus mencari surat itu, nanti mereka berbondong-bondong ke rumah sakit. Itu cukup berbahaya dengan kondisi covid 19 sudah melanggar aturan oemerintah dengan kerumunan, masyarakat berharap SKBS, bebas tato dan tindik ganti dengan keterangan orangtua,” pungkas Doni. (CS/Syaf)