TASLABNEWS, ASAHAN – Masyarakat Desa Sei Apung, Kecamatan Tanjungbalai, Kabupaten Asahan segel kantor kepala desa, Jumat (22/05/2020).
Aksi ini dilakukan karena mereka kecewa terhadap penyaluran bantuan pandemi COVID-19 yang dianggap tidak tepat sasaran.
Masyarakat Desa Sei Apung merasa kecewa atas kinerja kepala desanya Solahuddin.
Dimana kades dinilai nepotisme dalam menyalurkan bantuan Pandemi COVID-19 dengan masuknya salah satu kaur desa sebagai penerima bantuan serta seorang kepala keluarga yang istrinya merupakan PNS juga menerima bantuan tersebut.
Aksi unjuk rasa spontanitas yang terjadi di Balai Desa Sei Apung, Jl. Bandar Jawa, yang berujung dengan penyegelan kantor Balai Desa.
Penyegelan itu terjadi setelah warga berorasi beberapa jam, namun kepala desa tidak kunjung hadir.
Masyarakat juga mengatakan bahwa Solahuddin jarang masuk kantor, dan selalu menyelesaikan pekerjaan desa di rumah nya
Salah seorang warga, Nenek Aisyah kepada wartawan mengaku bahwa dirinya selama ini juga tidak pernah menerima bantuan selain rumah bedah, padahal dirinya sudah renta sementara warga lain yang lebih mampu malah menerima bantuan.
Arif Irfan, orator aksi mengatakan, “aksi digelar karena kekecewaan terhadap kepala desa, yang terkesan tidak peduli dengan penderitaan rakyat nya, dengan menyalurkan bantuan tidak tepat sasaran seperti BST dari Pemerintah sehingga kaur desa menerima, keluarga PNS menerima sementara warga yang lebih susah dan terdampak pandemi tidak menerima”.
“Dua jam kami berorasi, meminta penjelasan dari kades, namun tidak kunjung datang, padahal ini masih jam dinas, tapi hanya satu orang yang ada dikantor desa. Karena dinilai tidak difungsikan maka kami menyegel Balai Desa ini,” ujar Irfan.
Selang beberapa waktu setelah aksi, seorang warga yang bernama Debi mengaku telah ditelfon oleh sang kepala desa dengan nada tinggi karena ia ikut aksi padahal dirinya sudah di upayakan masuk sebagai penerima BST.
“Saya ditelfon kepala desa, dia marah sama saya, karena saya ikut aksi, padahal katanya saya sudah diupayakan masuk dalam daftar penerima BST, saya aksi bukan untuk memerjuangkan hak saya sendiri, saya aksi untuk memperjuangkan warga-warga lain yang seharusnya layak mendapatkan bantuan tapi tidak mendapatkan, apalagi saya saksikan sendiri bahwa kaurnya malah dapat bantuan dan hadir bersama-sama saya sewaktu mencairkan bantuan tersebut kemarin” ujar Debi.
Sementara itu, atas kejadian aksi tersebut, Kepala Desa Sei Apung, Solahuddin ketika dikonfirmasi melalui panggilan telepon seluler, nomor nya menolak seluruh panggilan masuk. (RBB/syaf)