TASLABNEWS, Seorang pria bernama Samsudin Kaloko (57) dan anaknya Intan Karunia (14) hanyut di sungai Lae Simuhur, Desa Simartugan, Dusun II Simartugan Julu, Kecamatan Pegagan Hilir, Kabupaten Dairi, Jumat (29/5/2020). Peristiwa itu terjadi di hadapan istri korban.
Awalnya Samsudin ingin mengajari anaknya berenang Setahu bagaimana, keduanya justru tewas tenggelam.
Kasubbag Humas Polres Dairi, Iptu Doni Saleh mengatakan,
berdasarkan keterangan saksi Nurhayati, istri Samsudin dan ibu dari korban Intan, awalnya mereka bertiga berangkat dari rumah mereka di Desa Simartugan.
Sesampainya di tujuan, korban Samsudin langsung masuk ke dalam sungai, berniat untuk mengajari anaknya berenang. Nahasnya, sekitar pukul 15.45 WIB, keduanya tiba-tiba hilang tenggelam di dasar sungai.
Melihat situasi itu, dalam keadaan panik, saksi Nurhayati yang tidak ikut berenang berteriak minta tolong hingga mengundang perhatian warga dan pengunjung lokasi itu.
Setelah itu, saksi Jaka Siboro bersama Herman Simbolon yang turut terjun ke lokasi tenggelamnya bapak dan anak itu, langsung melakukan upaya pertolongan kepada kedua korban.
“Korban Intan yang ditemukan dari dasar sungai Lae Simuhur sempat ditemukan dalam kondisi kritis. Namun nyawanya tak tertolong meski sempat diupayakan pertolongan medis di puskesmas,” ucapnya.
Sekitar pukul 16.45 WIB, giliran korban Samsudin Kaloko juga berhasil ditemukan dari dasar sungai Lae Simuhur oleh saksi Herman Simbolon bersama warga lainnya. Namun korban ini ditemukan sudah tidak bernyawa lagi.
“Selanjutnya korban dibawa ke Puskemas Kecamatan Pegagan Hilir, Tiga baru. Pihak keluarga menerima dengan ikhlas atas kejadian tersebut, dan membuat surat pernyataan untuk tidak perlu dilakukan autopsi dan kini kedua korban sudah dikebumikan pihak keluarga,” pungkasnya. (Osc/int/Syaf)