TASLABNEWS, ASAHAN – Guru dan Wali murid kecewa karena Kepala Sekolah (Kasek) Tsanawiyah maupun tingkat Aliyah di Perguruan Almanar tidak transparan dalam pengelolaan dana BOS, sementara setiap murid dikutip uang sekolah sebesar Rp100.000 per murid.
Beberapa Wali murid di Sekolah Almanar milik PTPN IV Unit Pulu Raja sangat kecewa karena sekolah Almanar yang dibangun agar uang sekolah anak-anak karyawan yang bersekolah di sekolah tersebut separuh bayar, namun kenyataannya harus membayar penuh.
Informasi yang diperoleh awak media taslabnews.com, bendahara dana BOS di sekolah tersebut merupakan seorang karyawan bagian SDM, bermarga Sinaga. Dan disebut-sebut bahwa perguruan Almanar sekarang sudah menjadi yayasan.
Beberapa karyawan diperusahaan PTPN IV unit Pulu Raja dan wali murid non karyawan mengharapkan agar Manager PTPN IV unit Pulu Raja, Mazriefna Muaz mengungkap kemana selama ini pengalokasian dana BOS.
Terpisah, Ketua Komunitas Peduli Lingkungan, Sopan boy Butar Butar mengatakan bahwa dana BOS potensial diselewengkan karena dana BOS ini masih menjadi secret file di sekolah dan susah diakses oleh publik. Apalagi pengelolaannya juga dilakukan oleh pihak sekolah dan pihak perusahaan tanpa melibatkan partisipasi publik .
“Saya duga banyak manipulasi dana BOS. Dari kwitansi akan diketahui dana BOS itu digunakan untuk apa saja dan apa hasilnya. Kasek sebagai penanggung jawab pelaksanaan dana BOS jangan main main dengan anggaran yang didanai pemerintah,” tukasnya.
Lebih jauh Sopan menerangkan, disinyalir dalam modusnya Kasek memerintahkan bendahara sekolah memindahkan uang BOS dari tabungan giro ke rekening sekolah.
“Uang BOS ditransfer dari pusat menggunakan giro. Jadi , uang dipindahkan dulu ke rekening sekolah. Sehingga jika dicek, di giro itu ada pengurangan jumlah, yang pastinya dikira ada penyerapan sesuai penggunaan,” terangnya.
Diharapkan Gubernur Sumatera Utara agar mengusut dana BOS di perguruan sekolah Almanar milik PTPN IV unit Pulu raja secara tuntas. (sof/mom)