TASLABNEWS, TANJUNGBALAI – Aktivis Mahasiswa Tanjungbalai berikan apresiasi dan mendukung upaya yang dilakukan Polres Tanjungbalai dalam upaya mencegah penularan Covid-19 di Kota Tanjungbalai.
Hal itu disampaikan secara bergantian oleh beberapa Pimpinan Organisasi Pergerakan Mahasiswa Tanjungbalai saat memenuhi undangan Kapolres Tanjungbalai di Aula Prama Satwika Polres Tanjungbalai, Rabu (1/4/2020).
Adapun pimpinan organisasi pergerakan mahasiswa yang hadir dalam pertemuan itu, yakni Ketua FORMAP Tanjungbalai, Ridho Damanik, Ketua GEMAPENA, Almustaqim, Ketua KOMPAK Tanjungbalai, Ramadhan Batubara, Ketua WAHAPI, Andrian Sulin, Ketua GM PEKAT-IB Tanjungbalai, Mahmudin, Ketua BRANTAS, Martin Lase, Ketua ANJ, Nazmi Hidayat Sinaga dan Ketua PREDATOR, Fitra Ramadhan.
Pada pertemuan itu, Kapolres Tanjungbalai yang diwakili Wakapolres, Kompol Edi Bona Sinaga, didampingi KBO Intelkam Polres Tanjungbalai, Iptu M Soleh Mangunsong, memaparkan beberapa upaya yang telah dilakukan Polres Tanjungbalai dalam upaya pencegahan penularan Covid-19 di Tanjungbalai.
“Intinya kami sudah berbuat, namun kami meminta kerja sama rekan-rekan aktivis, terutama agar dapat menyampaikan hal yang bersifat positif kepada masyarakat, misalnya imbauan untuk menghindari penularan Covid-19 walaupun dengan cara yang sederhana,” kata Wakapolres.
Menanggapi penyampaian Wakapolres, Ridho Damanik beserta seluruh rekan-rekan aktivis menyatakan siap membantu kepolisian dalam mencegah penularan Covid-19.
Dalam kesempatan tersebut, Ridho menyarankan jika memungkinkan saat ini merupakan waktu yang tepat apabila dilakukan kunci wilayah karena selagi belum ada yang positif menderita Covid-19 di Tanjungbalai.
Ridho juga menyesalkan ketika beberapa hari lalu Walikota Tanjungbalai, didalam situasi yang rentan ini malah mengumpulkan abang becak di rumah dinasnya, seakan-akan mengangkangi Maklumat Kapolri terhadap pencegahan Covid-19.
Senada dengan Ridho, Almustaqim dan Ramadhan Batubara juga merasa kecewa terhadap tindakan yang dilakukan Walikota Tanjungbalai, sehingga mereka berharap ada tindakan tegas yang dilakukan pihak Kepolisian untuk menegur Walikota Tanjungbalai atas perbuatan itu.
“Saya sampai saat ini bahkan masih menunggu apa tanggapan Kapolres terhadap keramaian yang terjadi di rumah dinas Walikota hari minggu lalu itu,” kata Ramadhan Batubara.
Menanggapi hal tersebut, Wakapolres mengatakan persoalan keramain hari minggu lalu di rumah dinas Walikota, pihak kepolisian tidak ada dikabari Walikota, walaupun kantor kita bersebelahan. “Mengenai tindakan atau teguran, itu adalah kewenangan Kapolres, saya tidak bisa menanggapi apa-apa,” kata Edi.
Selanjutnya, Mahmudin, Martin dan Nazmi berharap pihak kepolisian agar dapat mengawasi pemasaran masker dan anti septik serta sembako yang harganya mulai meningkat bahkan mulai langka di pasar, untuk menghindari oknum nakal untuk mencari untung lebih disaat seperti ini.
Disisi lain, Fitra juga berharap kepolisian agar dapat mendorong relawan dan tenaga medis supaya bisa jemput bola didalam memantau kesehatan masyarakat, mengingat masih kurangnya pemahaman masyarakat untuk memeriksakan kesehatannya di posko yang telah disediakan.
Andrian Sulin menambahkan bahwa mereka siap apabila dibutuhkan dalam menanggulangi permasalahan sembako untuk rakyat miskin. “Bahkan jika diperlukan kita akan buat Lumbung Posko Sembako Rakyat,” kata Andrian Sulin.
Sebagai penutup, Wakapolres menyampaikan terimakasih atas saran dan masukan serta dukungan yang telah disampaikan rekan-rekan aktivis terhadap kinerja Polres Tanjungbalai didalam pencegahan penularan Covid-19 khususnya di Tanjungbalai. (rbb/mom)