TASLABNEWS, TAPSEL-Warga di Desa Muara Tais II, Kecamatan Angkola Muara Tais, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) heboh. Tiga Kakak beradik di desa itu hobi makan sabun. Saat ini mereka sudah ditangani pemerintah daerah.
Ketiga bocah tersebut yakni Novri (9), Juliandi (7) dan Andika (4).
Ketiganya diasuh neneknya, Soriani Batubara (80) di rumah sederhana berukuran 6×6 meter peninggalan almarhum suaminya.
Mereka sehari-hari mengharapkan penghasilan Rosul (45) yang bekerja serabutan. Bila ada orderan mencangkul dan membersihkan kebun, barulan ayah tiga anak ini membawa rezeki untuk makan keluarga. Itupun kalau ada, jika tidak dapurpun tak berasap.
Sekda Tapsel Parulian Nasution, Senin (24/2/2020) mengatakan, ia mengaku terkejut terkait nasib tragis tiga bocah itu.
Saat itu juga, Parulian memanggil Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Nurdin Pane, Kadisdik Amros Karangmatua, Kadinkes Sri Khairunisa.
Langkah pertama yang dilakukan, memberikan arahan, Dinas Sosial segera melakukan langkah konkrit dengan melakukan pendataan serta memasukan keluarga Rosul bersama tiga anak dan orang tuanya dalam program pemerintah, diantaranya Program Keluarga Harapan (PKH) dan jatah Beras Raskin.
Untuk Dinas Pendidikan, ketiga bocah malang ini mendapatkan program pendidikan gratis, dana bos hingga pendidikan 12 tahun.
Di bidang Kesehatan, Dinas Kesehatan Tapsel akan memberikan pelayanan kesehatan bagi Rosul beserta anak dan orang tuanya. Dengan harapan, ketiga anak-anak malang ini tidak lagi kekurangan asupan gizi, dan kekurangan makan sebagaimana yang dialaminya selama ini.
“Besok semua tim akan mengunjungi keluarga tersebut. Semua program kita berikan sehingga ketiga anak-anak tersebut lebih sehat dan dapat melanjutkan pendidikan hingga lulus sekolah dasar,” kata Sekda, didampingi sejumlah kepala dinas di ruangan kerjanya.
Kepala Dinas Sosial Nurdin Pane, mengatakan akan memperbaiki daftar penerima bantuan manfaat dan PKH termasuk berkoordinasi dengan dinas terkait agar memanggil kembali para kades dan lurah guna memutakhirkan data sehingga dilaporkan secepatnya ke Kementerian Sosial.
Sedangkan 2020 Tapsel mendapatlan kucuran dana PKH lebih dari Rp20 Milliar.
“Akan saya laksanakan secepatnya biar tidak ada lagi kejadian seperti hari ini,” ujarnya.
Informasi diperoleh, hampir setiap hari ketiga bocah malang ini memakan sabun cuci. Hal itu terpaksa dilakukan karena tidak ada makanan untuk menghilangkan rasa lapar di perutnya. (Mic/int/syaf)