TASLABNEWS, ASAHAN-Pelepasan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik dan Terpadu Universitas Asahan (UNA) yang akan dilaksanakan Senin (17/2/2020) mendatang di halaman Kantor Bupati Asahan menuai protes.
Terkait pemberitahuan rencana Pelepasan KKN itu, Presiden Mahasiswa UNA, M Nur Hidayat Manurung angkat bicara dan mengatakan hal ini tentu saja sangatlah tidak wajar, sebab menjadi penyebab pertanyaan bagi semua pihak.
“Karena disetiap tahunnya pelepasan dilaksanakan di halaman Biro Rektor UNA. Universitas Asahan kita ketahui bersama memiliki lapangan sepak bola yang cukup luas dan mampu menampung ribuan orang. Hal tersebut telah dibuktikan dengan pelaksanaan event bertaraf daerah hingga regional Sumatera,” terang Nur yang juga dikenal sebagai aktivis sosial di Kabupaten Asahan, Kamis (6/1).
Lebih lanjut, M.Nur menyebutkan dalam momentum politik Kabupaten Asahan yang akan melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 dimana Bupati Asahan akan mencoba untuk mempertahankan kekuasaannya.
“Dan juga menjadi miris ketika diketahui bahwa beberapa oknum yayasan pendidikan Universitas Asahan juga terlihat dalam tim pemenangan salah satu Paslon, Oleh sebab itu, kita tidak ingin oknum oknum tersebut menjadikan Universitas sebagai dagangan politik kepada pihak-pihak yang akan berkontestasi nantinya termasuk kepada Bupati Asahan,” ucap M Nur
M Nur menyayangkan hal itu karena dirinya menganggap pelepasan KKN merupakan suatu pembodohan kaum intelektual dan akan mencederai point Tri Dharma Perguruan Tinggi, bila dilaksanakan di Halaman Kantor Bupati Asahan
“Suatu pembodohan sebagai mahasiswa yang termasuk kaum-kaum intelektual yang akan menjalankan satu diantara tri dharma perguruan tinggi yaitu Pengabdian Masyarakat dilepas di halaman kantor bupati yang kita ketahui sebagai petahan Paslon Kepala Daerah. Lebih baik jika Pemerintah Kabupaten Asahan memberikan bantuan pembangunan gedung sebagai sarana-prasarana Universitas Asahan untuk melaksanakan acara acara ceremony hingga event,” ucapnya.
“Maka dari itu dengan tegas saya sampaikan sebagai Presiden Mahasiswa Universitas Asahan yaitu Lebih baik kita laksanakan digubuk tapi milik kita, daripada di istana menjadi oportunis, selanjutnya saya berharap kepada petahana untuk tidak melibatkan oknum universitas Asahan didalam tim pemenangan yang dapat berpotensi menjadikan praktek politik pragmatis di tubuh universitas,” tambahnya.
Sementara itu saat ditanya pelepasan KKN Mahasiswa UNA di halaman Kantor Bupati Asahan, yang biasanya dilaksanakan di UNA, Rektor Universitas Asahan, Prof Ibnu Hajar MSi melalui Wakil Rektor III bidang kemahasiswaan, Ir. Ansoruddin MP menjawab bahwa kegiatan pelepasan KKN di halaman Kantor Bupati Asahan bukan hal yang salah dan melanggar aturan, serta dirinya mengatakan harus merubah yang biasa menjadi luar biasa.
“Kalau alasannya biasa sih, gak bisa dibilang biasa, karena kita hidup ini tidak lantas yang biasa biasa saja,”ujar Ansoruddin saat dikonfirmasi wartawan via telepon. Jumat (7/1) sekira pukul 10.48 Wib
Lebih lanjut, Ansoruddin memastikan kegiatan tersebut tidak akan berpengaruh dengan kepentingan politik, dirinya juga menegaskan bila ada nantinya dalam pelaksanaan berbau politik, maka silahkan melakukan protes.
Kemudian, Ansoruddin mengatakan bahwa pihaknya melaporkan akan melaksanakan kegiatan KKN kepada Bupati Asahan.
Selanjutnya Bupati Asahan menawarkan pelaksanaan pelepasan dilakukan di Kantor Bupati Asahan, maka pihak UNA menerima tawaran tersebut.
“Kita melaporkan kepada Bupati, kemudian beliau menawarkan, ya kita sambut baik, karena saya pikir kalau itu juga kantornya rakyat, tentu hal itu merupakan tawaran yang menggiurkan, tentu untuk nama besar Universitas Asahan,” ujarnya. (Chan/Syaf)