TASLABNEWS, TANJUNGBALAI – Menanggapi kegiatan Razia Penyakit Masyarakat (Pekat) yang dilaksanakan oleh Satpol PP Tanjungbalai pada hari, Jumat (31/01/2020) lalu, dituding Sekretaris KPAID Tanjungbalai, Agus Salim Hutagalung SSos
sebagai kegiatan sia-sia, dan hanya untuk menghabiskan anggaran saja.
Pernyataan ini langsung disampaikan Agus Salim kepada taslabnews.com, saat ditemui di Jalan AMD, Kelurahan Gading, Kecamatan Datuk Bandar, Selasa (04/02/2020).
Dalam razia yang digelar tersebut, Satpol PP Tanjungbalai berhasil mengamankan 4 wanita diduga Pekerja Seks Komersil (PSK) beserta seorang pria dan sepasang kekasih masih dibawah umur yang menginap di Wisma Bengawan di Jalan Veteran, Kota Tanjungbalai.
Namun Agus Salim kesal dengan tindakan yang dilakukan Plt Kasatpol PP Tanjungbalai yang melepaskan kembali orang-orang yang terjaring razia tersebut walaupun sudah dilakukan pendataan dan membuat surat pernyataan.
“Seharusnya Satpol PP menyerahkan penanganan orang-orang yang terjaring itu kepada pihak-pihak yang membidangi, seperti para wanita yang diduga PSK agar dilakukan test HIV/AIDS oleh Dinas Kesehatan atau Klinik VCT dan KPA (Komisi Perlindungan AIDS), untuk pasangan dibawah umur diserahkan pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Tanjungbalai,” kata Agus.
Dikatakan Sekretaris KPAID itu menuding Satpol PP yang juga beefungsi sebagai pengawal Peraturan Daerah (Perda), ternyata tidak memahami Perda.
“Kalau begitu caranya, berarti tak paham Satpol PP ni dengan keberadaan Perda Tanjungbalai No 6 Tahun 2009 tentang Penanggulangan HIV/AIDS, sama Perda Nomor 1 Tahun 2019 Tentang Kota Layak Anak,” tukasnya.
Agus Salim juga menilai kegiatan razia Pekat yang dilakukan Satpol PP Tanjungbalai hanya sekedar menjalankan agenda rutin tanpa menghasilkan manfaat dan terkesan cuma menghabiskan anggaran.
“Ya kalau begitu sistemnya, cuman menjalankan kegiatan wajib sajalah, tak ada manfaat, habis anggaran. Kalau PSK diceramahi, mana la mempan, itu masalah perut bro, harus ada tindakan lebih jauh, kalau nanti HIV/AIDS merajalela, siapa yang salah? sementara OPD tidak mau bekerja sama lintas sektor untuk mencegahnya,” ujar Sekretaris KPAID tersebut.
Agus juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini, KPAID, Dinas P3A dan P2TP2A tidak pernah dilibatkan dalam razia Pekat yang rutin digelar oleh Satpol PP Tanjungbalai.
“Kami dari KPAID sering membahas ini dengan Dinas P3A, P2TP2A, mengapa kami tidak pernah dilibatkan setiap ada Razia Pekat yang dilakukan SatPol PP Tanjungbalai,” ungkap Agus. (rbb/mom)