TASLABNEWS, TANJUNGBALAI –Buruknya mutu Jalan Usman Margolang, Kelurahan Pantai Johor, Kota Tanjungbalai diduga merupakan cerminan kurangnya pengawasan Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungbalai dalam pengawasan pembangunan daerah, dalam hal ini kinerja Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman, yang saat itu dijabat Yusmada, tak becus.
Hal tersebut disampaikan Sekjen DPP LSM Bara Api, Afifuddin kepada awak media taslabnews.com, Rabu (26/2/2020).
“Kurangnya kualitas Jalan Usman Margolang tersebut berdasarkan hasil pengujian mutu beton dengan metode kuat tekan inti pengeboran di Laboratorium Teknik Sipil Politehnik Medan,” ungkap Afifiduddin.
Diterangkannya, dari hasil pengujian tersebut diketahui mutu beton rata-rata yang terpasang sebesar 100,150 Kilogram per centimeter persegi. Sesuai laporan hasil pemeriksaan (LHP) BPK nomor: 66.C/LHP/XVIII.MDN/06/2019 tanggal 24 Juni 2019, maka harga beton per meter kubik yang terpasang menjadi Rp816.376,88.
“Jadi kurangnya volume beton yang terpasang dan kurangnya mutu beton menyebabkan terjadinya selisih nilai proyek sebesar Rp28,3 Juta lebih. Entah benar diperiksa atau asal oke saja, rekanan proyek dapat pembayaran 100 persen dari nilai proyek,” ujar Afif, nama panggilan Sekjen LSM DPP Bara Api.
“Ini menandakan bahwa kinerja Yusmada tidak becus saat memimpin Dinas Perkim tahun 2018 lalu,” tukasnya.
“Namun saya heran, kok Walikota Tanjungbalai masih mengangkat Yusmada menjadi Sekretaris Daerah Pemko Tanjungbalai,” ujarnya heran. (mom)