TASLABNEWS, ASAHAN – Banyak proyek pekerjaan di Dinas Perumahan Pemukiman masa pimpinan Yusmada yang menjadi temuan BPK, salahsatunya kekurangan volume fisik pada peningkatan jalan di Jalan Usman Margolang, Kelurahan Pantai Johor, mendapat sorotan dari Koordinator Daerah (Koorda) Indonesia Corruption Watch (ICW) Tanjungbalai. Karena dengan kurangnya volume fisik beton menyebabkan mutu beton berkurang.
Sesuai laporan hasil pemeriksaan (LHP) BPK nomor: 66.C/LHP/XVIII.MDN/06/2019 tanggal 24 Juni 2019, berdasarkan uraian pekerjaan di SPK, diketahui pekerjaan utama adalah beton mutu fc’ = 12,2 Mpa atau setara dengan 150 Kilogram per Meter Persegi sebesar 76,22 Meter Kubik.
“Sementara pemeriksaan hasil pekerjaan CV SyA, mutu beton rata-rata terpasang sebesar 100,150 Kilogram per Centimeter Persegi. Jadi ada selisih mutu beton pada SPK dengan hasil pekerjaan di lapangan,” ujar Koorda ICW Tanjungbalai, Jaringan Sihotang, Kamis (20/2/2020), pada awak media taslabnews.com.
“Jelas dengan berkurangnya mutu beton yang dikerjakan, diduga mengakibatkan jalan tersebut tidak tahan lama, atau bisa dibilang cepat rusak,” terang Jaringan Sihotang.
“Dimana fungsinya PPK maupun PPTK pada proyek itu? Apakah mereka tidak tau pekerjaan ini kurang volume, atau memang tutup mata atas pekerjaan CV SyA tersebut?” tukas Jaringan Sihotang.
Disebutkannya, sesuai LHP tersebut pekerjaan dinyatakan 100 persen selesai dan dilakukan pembayaran sebesar 100 persen dengan 2 termyn. Pada termyn pertama tanggal 31 Oktober 2018 sebesar 95 persen dari nilai kontrak. Selanjutnya sisanya dibayarkan pada tanggal yang sama. (mom)