TASLABNEWS, MEDAN – Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Musa Rajekshah menyampaikan beberapa usulan untuk mengatasi persoalan lalu lintas di daerah ini, khususnya Kota Medan dan sekitarnya.
Untuk mengatasi kemacetan arus lalu lintas di Kota Medan yang semakin mengkhawatirkan, sekaligus untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang transportasi, Wagub mengusulkan agar beberapa jalur lama kereta api diaktifkan kembali.
Itu disampaikan Ijeck saat menyambut kedatangan Menteri Perhubungan (Menhub) Republik Indonesia Budi Karya Sumadi ke Kota Medan.
“Berhubung ada Pak Menteri di sini, saya ingin sampaikan bahwa di Sumut masih ada jalur kereta api yang sudah ada namun tidak aktif, seperti Medan-Delitua-Pancurbatu, semoga ke depanya bisa difungsikan kembali mengingat di wilayah tersebut tergolong padat penduduk, sehingga akan sangat terbantu bila dibuka kembali,” ujar Musa Rajekshah yang akrab disapa Ijeck.
Hal itu disampaikan Ijeck saat menghadiri Diskusi Panel Pembangunan Jalan Layang Kereta Api Medan-Kualanamu, di Railink Stasiun Kereta Api, Jalan Stasiun Kereta, Medan, Sabtu (4/1).
Hadir pada kegiatan itu Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri, dan Plt Walikota Medan Akhyar Nasution, serta undangan lainnya.
Ijeck juga mengapresiasi pengoperasian jalan layang untuk kereta api yang diyakini mampu mendorong percepatan pembangunan di Sumut.
“Banyak jalur kereta api yang melewati persimpangan jalan, sehingga menimbulkan kemacetan di jalan, dengan adanya jalan layang kereta api ini kiranya dapat membantu mengatasi itu,” ujar Ijeck.
Ke depan, Wagub juga berharap, agar bisa jalan layang kereta api ini bisa dilanjutkan hingga ke Binjai. Sehingga nantinya akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kota Medan dan sekitarnya.
Wagub Juga mengharapkan dukungan dalam pembangunan angkutan umum massal di Sumut.
“Kita juga punya rencana untuk membangun LRT dan BRT Mebidangro, dalam rangka mendukung kawasan strategis nasional (KSN) Mebidangro, yang juga sebagai salah satu infrastruktur pendukung dalam pelaksanaan PON 2024 di Sumut. Kemudian juga ada pembangunan jalur kereta api Siantar-Parapat, dalam rangka pengembangan kawasan Danau Toba, dan juga kami mengharapkan reaktivasi pengoperasian kereta api penumpang lintas Medan-Belawan, sebagai angkutan kereta api perintis, dalam rangka mendukung konektivitas antar moda kereta api,” ucapnya.
Untuk diketahui, jalan layang kereta api Medan-Kualanamu ini sudah beroperasi sejak Desember 2019, jalur ini mampu mengurangi waktu tempuh antara Medan-Kualanamu semula 35-45 menit, sekarang menjadi 28 menit. Selain itu juga dilakukan penambahan frekuensi KA Bandara yang semula 42 KA/hari menjadi 50 KA/hari. Pendanaan yang digunakan untuk pembangunan Jalan Layang Kereta Api Medan-Kualanamu mencapai Rp 2,86 T.
Menhub pun memberikan apresiasi atas terealisasinya jalan layang ini.
“Ada kereta layang sepanjang 10 KM, ini anugrah luar biasa dan ini menjadi backbone (tulang punggung) lalu lintas, ini menjadi suatu sarana utama, dimana perjalanan antar moda bisa dilakukan di stasiun,” ujarnya.
Menhub juga menyampaikan akan menginventarisasi kembali aset kereta api, terkait permintaan pengaktifan kembali jalur kereta api.
“Kami juga menginginkan Jalan Layang Kereta Api ibu bisa diteruskan hingga Binjai, kalau bisa pun nanti bapak Presiden yang meresmikan, namun untuk itu akan kita pelajari lebih lanjut, termasuk ide pengaktifkan kembali jalur ke Delitua dan Pancurbatu,” tutup Budi.
Menhub bersama Wagub serta rombongan juga meninjau Terminal Terpadu Amplas menjelang akhir liburan Natal dan Tahun Baru, Sabtu (4/1). Langkah revitalisasi fasilitas umum itu diharapkan dapat didukung dengan berbagai upaya seperti sistem tiket online (daring).
“Kita ingin angkutan massal itu jadi utama. Caranya pertama, orang bisa terkontrol dengan baik. Kedua, terminalnya diperbaiki. Jadi bertahap prosesnya,” ujar Menhub.
Menhub melihat posko pelayanan cek kesehatan dan narkoba bagi supir angkutan. Sekaligus juga melihat rencana pembangunan kawasan terminal yang akan direvitalisasi menggunakan APBN sebesar Rp40 Miliar dalam dua tahap, dimana untuk 2020 dianggarkan Rp20 Miliar.
“Kita punya anggaran, jadikan tempat ini sama baiknya dengan mal, bersih, semuanya ramah. Makanya kita mau kerja sama dengan swasta seperti mal dan hotel di sini. Kalau kita mau menjadikan bis sebagai angkutan utama, harus baik,” jelasnya didampingi Direktur Pembinaan Keselamatan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub M Risal Wasal.
Selain itu, kata Menhub, langkah revitalisasi yang sebelumnya diusulkan Pemko Medan ke pusat diharapkan mendapat dorongan penuh seiring tahapan pembangunan berjalan. Di antaranya mendorong sistem tiket menggunakan daring, agar pelayanan ke penumpang lebih baik, profesional dan bertanggung jawab.
Atas rencana itu, Wagub Musa Rajekshah mengapresiasi perhatian pemerintah pusat ke provinsi ini, khususnya Kota Medan. Karena itu diharapkannya, masyarakat juga harus semakin tertib dan teratur, termasuk angkutan.
“Harapan kita, selain pelayanan, keselamatan penumpang juga semakin baik, hingga tingkat kecelakaan bisa lebih ditekan,” sebut Musa Rajekshah terkait aturan dan pengawasan kendaraan di terminal. (Ril/syaf)