TASLABNEWS, Situasi di Laut Natuna Utara makin memanas. Penambahan KRI menjadi 8 armada tempur dan pengerahan 4 pesawat tempur F16 C, tak membuat China meninggalkan wilayah Indonesia.
Mereka makin membandel, bahkan menambah dua lagi kapal Coast Guard, sehingga kapal penjaga pantai China yang berkeliaran di Laut Natuna menjadi 3 unit.
Sementara itu, hari ini, Rabu (8/1/2020), Presiden Jokowi dijadwalkan mengunjungi Natuna. Ini membuktikan ketegasan pemerintah pusat yang tetap menjaga kedaulatan NKRI dari klaim China.
Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya Achmad Taufiqoerrochman menyatakan China tengah mengirim lagi dua kapal Coast Guard ke perairan Natuna Utara, Kepulauan Riau (kepri).
Sejauh ini, sudah ada tiga kapal Coast Guard China, dua di antaranya bertahan di perairan Natuna Utara. Bakamla saat ini tengah mengamati pergerakan kapal Coast Guard China tersebut.
Sebab belum diketahui apakah dua kapal yang dikirim itu untuk menggantikan dua kapal yang sudah lebih dulu, atau justru penambahan kekuatan.
“Kelihatannya ada perkuatan. Nah apakah perkuatan ini memang memperkuat atau mengganti yang ada, nanti kami akan lihat perkembangannya,” ujar Achmad di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta.
Achmad menuturkan Bakamla sudah mendeteksi dua kapal Coast Guard China itu bergerak dari Nansha, China, menuju perairan Natuna Utara. Selain itu pihaknya melihat ada satu kapal logistik China dalam kondisi siaga.
Lebih lanjut, Achmad menyampaikan total ada tiga kapal Coast Guard China di kawasan utara perairan Natuna, dua di antaranya stay. Selain itu sejumlah kapal nelayan China juga berada di kawasan tersebut.
Karena itu, dia belum tahu pasti dua kapal Coast Guard yang dalam perjalanan itu untuk aplusan atau justru sebagai bagian penambahan kekuatan.
“Nah apakah dua ditarik, dua masuk, jadi tetap tiga. Atau memang ditambah karena ada juga saya lihat dia menyiapkan kapal logistik,” ujarnya.
Terkait dengan hal itu, Achmad mengklaim Bakamla bakal mengambil sikap untuk merespons langkah China tersebut. Meski enggan secara spesifik membeberkan strategi yang bakal diambil, yang jelas Bakamla saat ini juga tengah mengirim dua kapal dari Batam untuk menambah armada yang berpatroli di perairan Natuna Utara.
“Kami imbangi strateginya mereka. Rahasia (untuk unit kapal yang dikerahkan). Yang jelas kami kirim dua kapal Bakamla dari Batam,” ujar Achmad.
Di sisi lain, Achmad mengklaim Bakamla akan mengawal kapal nelayan Indonesia yang akan mencari ikan dan hasil laut di perairan Natuna Utara. Namun, dia menyampaikan ombak di perairan Natuna Utara saat ini tengah tinggi.
Dia juga meminta kapal ikan yang akan berlayar ke perairan Natuna Utara untuk diperiksa kondisinya karena berdasarkan informasi sudah lama tidak beroperasi.
“Nah apakah nelayan kita mampu, itu nanti kita lihat. Jadi kami akan mengedepankan keselamatan. Tetap bagaimana cuaca itu sangat akan menentukan bergerak atau tidak,” ujarnya.
Masuknya kapal China di perairan Natuna, membuat TNI siaga. Sebanyak empat unit pesawat tempur F16 C didatangkan ke Lanud Raden Sadjad, Natuna. Pangkogabwilhan, Laksamana Madya Yudo Margono mengatakan, pesawat tersebut untuk operasi pengendalian wilayah laut Natuna Utara. (Dtc/int/syaf)